23 Pasien Covid-19 Jaktim Meninggal di Rumah Dievakuasi

CNN Indonesia
Sabtu, 10 Jul 2021 14:32 WIB
Sebanyak 23 jenazah pasien Covid-19 yang meninggal di rumah lebih dari sepekan dievakuasi dengan kendaraan dinas.
Ilustrasi evakuasi pasien Covid-19 yang meninggal. (Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur mengevakuasi 23 jenazah pasien Covid-19 yang meninggal di rumah lebih dari sepekan terakhir sejak 29 Juni.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Timur Riky Erwinda mengatakan total 23 jenazah Covid-19 dibawa dengan kendaraan dinas operasional (KDO) ke sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta.

"Kita membantu membawa 23 pasien yang meninggal dunia di rumah untuk dibawa ke sejumlah TPU. Dievakuasi menggunakan KDO (Kendaraan Dinas Operasional)," kata Riky seperti dikutip dari Antara, Sabtu (10/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya memang telah memodifikasi kendaraan Dishub agar dapat menangani pasien, termasuk membawa jenazah pasien Covid-19. Guna pemakaman jenazah, ia berkoordinasi dengan Puskesmas dari masing-masing kecamatan untuk pemulasaraan jenazah.

Pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 menggunakan peti mati khusus yang di dalamnya dilapisi aluminium foil dan perekat guna mencegah penularan Covid-19.

Sejumlah TPU yang menjadi lokasi pemakaman jenazah seperti TPU Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur hingga TPU Rorotan, Jakarta Utara.

"Jenazah Covid-19 yang dievakuasi di antaranya kita bawa ke TPU Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, TPU Rorotan, Jakarta Utara," ujar Riky.

Reza Fadhil Mustofa, warga RT 009 RW 010, Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, memberi kesaksian, tetangganya yang meninggal di kontrakan saat menjalani isolasi mandiri.

Pria berusia sekitar 40 tahun itu, menurut Fadil, ditemukan meninggal oleh warga empat hari lalu. Menurut kesaksian warga, katanya, pasien tersebut memang telah memberi tahu warga sebelumnya bahwa dirinya positif.

Infografis Fenomena Jemput Paksa Jenazah Covid-19Infografis Fenomena Jemput Paksa Jenazah Covid-19. (Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen)

Kejadian itu bermula saat warga hendak mengirim makanan ke kontrakan tempat pasien tersebut menjalani isolasi. Warga yang tak mendengar jawaban membuka pintu secara paksa, dan mendapati penghuni kontrakan telah meninggal.

"Jam 7 malam dia masih mendengar batuk-batuk. Terus ternyata pas mau nganter makan, dia enggak ada jawaban. Akhirnya pas dicek, udah meninggal," kata Fadhil, Sabtu (10/7).

Fadhil menyebut saat ini di RT 009 RW 010 tempat tinggalnya total ada enam orang yang dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani isolasi. Ia termasuk salah satunya. Dari jumlah tersebut, satu orang dinyatakan meninggal dunia.

"Satu orang meninggal dunia yang baru diketahui sekitar satu hari setelah meninggal, dan satu orang yang sudah dinyatakan bebas covid yaitu saya," kata dia.

Fadhil mengatakan para pasien yang menjalani isolasi mandiri itu akan dipantau oleh petugas Puskesmas dan RT/RW setempat. Setiap RT nantinya akan memastikan warganya yang menjalani isolasi mendapat pasokan mankanan dan vitamin.

"Ada pengurus lagi dari RT. Kebetulan Mama saya sebagai pengurus. Nanti dia ngoordinasi ke puskesmas untuk minta obat," kata dia.

(thr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER