BPOM Segera Beri Izin Darurat Obat Covid-19 Regdanvimab

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jul 2021 20:42 WIB
BPOM akan memberi izin penggunaan darurat obat Regdanvimab yang bisa digunakan bagi pasien yang diprediksi bisa bergejala berat.
Penny Kusumastuti Lukito, Kepala BPOM, mengaku akan memberi EUA bagi obat Regdanvimab. (Dok. Kominfo RI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito menyampaikan bahwa pihaknya segera mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk obat Covid-19 merek Regdanvimab dalam waktu dekat.

Menurutnya, obat tersebut berjenis antibodi monokonal yang bisa diberikan kepada pasien Covid-19 yang diprediksi akan bergejala berat.

"Harapannya, minggu ketiga Juli [2021] sudah bisa kami berikan EUA. Ini adalah [obat] untuk pasien Covid-19 di awal tapi diprediksi akan jadi berat," kata Penny dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI secara daring, Selasa (13/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bisa diberikan di awal yang tidak butuh suplementasi oksigen saat ini tapi diprediksi jadi berat," tambahnya.

Dia menerangkan obat berjenis antibodi monokonal ini sudah mendapatkan EUA dari Korea Selatan dan European Medicines Agency (EMA). Menurutnya, pihaknya sedang menunggu data mutu Regdanvimab saat ini.

"Dalam waktu dekat aspek data klinisnya sudah memenuhi persyaratan, kami sedang menunggu data mutu," tutur Penny.

BPOM diketahui sudah mengeluarkan EUA obat-obatan untuk penanganan pasien terpapar virus corona (Covid-19) di Indonesia. Sejauh ini, baru ada dua jenis zat aktif atau bentuk sediaan obat yang resmi mendapatkan izin penggunaan dan izin edar BPOM, mereka yakni Remdesivir dan Favipiravir.

Adapun 12 obat yang dimaksud yakni; Remidia, Cipremi, Desrem, Jubi-R, Covifor, dan Remdac yang merupakan jenis Remdesivir serbuk injeksi.

Kemudian ads Avigan, Favipravir, Favikal, Avifavir, dan Covigon yang masuk kategori Favipiravir salut selaput. Satu obat lagi bernama Remeva yang merupakan Remdesivir larutan konsentrat untuk infus.

(fey/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER