Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih menyatakan saat ini Indonesia kekurangan 3.000 dokter di tengah lonjakan kasus Covid-19. Ia pun menjelaskan rasio dokter menangani pasien.
Daeng mengatakan kekurangan 3.000 dokter yang sebelumnya disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merupakan hasil koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, termasuk IDI. Menkes menyampaikan kebutuhan mendesak tenaga dokter setelah rapat bersama Presiden Joko Widodo.
"Iya, harus dicarikan solusi cepat. Iya [sama dengan yang disampaikan Menkes] karena itu hasil koordinasi semua stakeholder," ucap Daeng kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan pada dasarnya tidak ada jumlah baku perbandingan dokter dengan pasien yang harus ditangani. Menurutnya, hal itu tergantung derajat keparahan pasien.
Secara umum, kata Daeng, satu dokter bisa memonitor 10 pasien dengan gejala ringan. Sementara untuk pasien dengan gejala sedang, satu dokter bisa memantau lima pasien.
"Tapi kasus berat dan kritis, dokter harus fokus dan konsentrasi pada satu atau dua pasien," kata Daeng.
Dengan kondisi kekurangan dokter saat ini, rasio itu bisa jadi tak berlaku. Ia mengatakan banyak dokter dan tenaga kesehatan lainnya kelelahan akibat terlalu banyak pasien yang ditangani. Lonjakan kasus Covid-19 membuat pasien yang dirawat di rumah sakit semakin banyak.
"Nakes sudah kelelahan karena pasien overload. Kebutuhan tenaga memang sangat mendesak karena overload pasien dan pertambahan pasien tiap harinya," ucapnya.
Selama pandemi, kata Daeng, jumlah dokter terus mengalami pengurangan. Sebab, banyak dokter yang terpapar virus corona. Ia menyebut sebanyak 473 dokter meninggal akibat terpapar Covid-19.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan 3.000 dokter untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Sementara itu banyak pula dokter yang terpapar Covid-19 bahkan hingga meninggal dunia.
"Kita juga melihat ada gap sekitar 3.000-an dokter yang harus kita penuhi dengan penambahan kasus ini," kata Budi dalam jumpa pers daring di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (12/7).
Data Satuan Tugas Covid-19 menunjukkan kasus Covid-19 terus mengalami kenaikan. Sebanyak 47.899 orang dinyatakan positif per Selasa (13/7). Dari jumlah tersebut, 20.123 sembuh dan 864 orang lainnya meninggal dunia.
![]() |