Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar memastikan Masjid Istiqlal kembali tak menggelar Salat Iduladha 1442 Hijriah secara berjamaah imbas lonjakan virus corona dan kebijakan PPKM Darurat.
"Jadinya Istiqlal meniadakan Salat Iduladha dan juga meniadakan Salat Jumat secara umum," kata Nasaruddin yang disiarkan di kanal YouTube Lawan COVID-19 secara virtual, Rabu(14/7).
Keputusan ini merupakan kedua kalinya Istiqlal tak dibuka untuk menggelar Salat Iduladha. Pada 2020 Istiqlal juga tak menggelar Salat Iduladha 1441 H karena lonjakan virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Nasaruddin menjelaskan bahwa ibadah Salat Iduladha sifatnya ibadah sunah. Sebaliknya, menjaga kesehatan dan menjaga diri dari wabah adalah perbuatan wajib yang harus dilakukan umat Islam.
Karena itu, ia meminta kepada Umat Islam mendahulukan sesuatu yang sifatnya wajib terlebih dulu ketimbang yang sunah.
"Jangan sampai kita ibadah yang sunah tapi mengabaikan yang wajib. Jadi kita mengedepankan penolakan bahaya daripada mengejar manfaat," ucapnya.
Selain itu, Nasaruddin memutuskan bahwa Istiqlal tak menggelar takbiran malam Hari Raya Iduladha di dalam masjid.
Sebagai gantinya, kata dia, takbiran akan disiarkan secara langsung melalui media Istiqlal TV yang terkoneksi dengan masjid-masjid di seluruh ibu kota di seluruh dunia.
"Itu tanpa mengurangi syiar. Karena gak ada kerumunan. Karena Istiqlal di tutup," ujarnya.
Pemerintah diketahui telah menetapkan bahwa Hari Raya Iduladha jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021 mendatang. Kemenag juga telah menerbitkan surat edaran pelaksanaan ibadah Iduladha di masa PPKM Darurat.
(rzr/ain)