Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test sebagai calon Duta Besar RI untuk Kazakhstan pada hari ini, Rabu (14/7).
Hal tersebut diketahui berdasarkan informasi yang diterima CNNIndonesia.com, Fadjroel menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada pukul 10.00 WIB. bersama empat orang calon dubes lainnya yaitu calon Dubes RI untuk Portugal Rudi Alfonso, calon Dubes RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz, calon Dubes RI untuk Republik Korea Gandi Sulistyanto Soeherman, dan calon Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi.
Anggota Komisi I DPR F-NasDem Muhammad Farhan menyatakan proses uji kelayakan dan kepatutan yang digelar di komisinya pada hari ini akan menguji calon yang non-karier.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya hari ini kebanyakan calon dubes yang non karier," kata Farhan kepada wartawan, Rabu (14/7).
Selain nama-nama di atas uji kelayakan dan kepatutan juga akan dilakukan terhadap beberapa calon lainnya antara lain calon Dubes RI untuk Amerika Serikat Rosan Perkasa Roeslani, calon Dubes RI untuk Kuwait Lena Maryana Mukti, calon Dubes RI untuk Spanyol merangkap United Nations World Tourism Muhammad Najib, calon Dubes RI untuk Italia, merangkap Republik Malta, Republik Siprus, Republik San Marino, FAO, IFAD, WFP, UNIDROIT berkedudukan di Roma Muhammad Prakosa, serta calon Dubes RI untuk Republik Filipina Agus Widjojo.
Untuk diketahui, Komisi I DPR telah mulai menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap 33 calon dubes sejak Senin (12/7).
Kegiatan yang diselenggarakan di tengah penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini berlangsung selama tiga hari hingga hari ini, Rabu (14/7).
Tes digelar secara tertutup dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat.
"Fit and Proper yang terdiri dari enam sesi selama tiga hari bersifat tertutup, dilakukan dengan menerapkan prokes ketat. Di mana masing-masing fraksi mengirimkan satu orang perwakilannya dengan maksimal durasi per sesi 2 jam 15 menit," kata anggota Komisi I DPR, Christina Aryani, kepada wartawan.
(mts/ain)