Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Bambang Purwoko meninggal dunia setelah beberapa hari mendapatkan perawatan di ruang Intensif Care Unit (ICU), Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta.
Bambang tak berdaya melawan virus yang menyerangnya beberapa hari terakhir, hingga membuat detak jantungnya melemah.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan rasa dukanya melalui cuitan di akun twitter resmi miliknya, @mohmahfudmd.
"Sahabat saya Bambang Purwoko, dosen Fisipol UGM yang penuh dedikasi dan selalu bersikap baik kepada semua orang, pagi ini jam 9.45 WIB wafat," cuit Mahfud, Selasa (14/7).
Bambang pada 2020 sempat bekerja di bawah Mahfud usai ditunjuk menjadi salah satu dari 30 anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya untuk mengungkap kebenaran di balik meninggalnya Pendeta Yeremia Zanambani pada September 2020 lalu.
Bambang saat itu ditunjuk menjadi salah satu anggota Tim Investigasi Lapangan yang langsung terjun ke lokasi, yakni di Hitadifa, Intan Jaya, Papua.
Bambang bersama rombongan terjun langsung ke lokasi untuk melihat dan mencari fakta-fakta meninggalnya salah satu tokoh agama tersebut.
Tim ini mulai bekerja pada Oktober 2020 lalu. Mereka, termasuk Bambang berangkat ke Intan Jaya dan melakukan sejumlah investigasi termasuk mendatangi keluarga Yeremia.
Nahas, usai bertemu dengan keluarga Yeremia, rombongan Bambang yang hendak berangkat ke tempat peristirahatan diadang beberapa orang dari kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Bambang dan seorang anggota TNI pun menjadi korban tertembak. Beruntung keduanya bisa diselamatkan dan langsung dievakuasi ke RSUD Sugapa, kala itu.
TGPF Intan Jaya sendiri adalah tim khusus bentukan Mahfud yang dipimpin Benny Mamoto. Tim ini terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, hingga akademisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TGPF dibubarkan setelah simpulan hasil investigasi menyatakan aparat TNI terlibat dalam kematian Pendeta Yeremia.