3.681 Warga Boyolali Positif Covid Isolasi Mandiri di Rumah

CNN Indonesia
Rabu, 14 Jul 2021 13:56 WIB
Sebanyak 3.681 warga positif virus corona (Covid-19) tanpa gejalan (OTG) di Boyolali, Jawa Tengah, menjalani isolasi mandiri di rumah masih-masing per Selasa (13/7). Ilustrasi (ANTARA FOTO/IDHAD ZAKARIA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menyatakan 3.681 warga positif virus corona (Covid-19) tanpa gejalan (OTG) menjalani isolasi mandiri di rumah masih-masing per Selasa (13/7). Ribuan warga tersebut tersebar di 22 kecamatan.

"Jumlah pasien OTG yang menjalani isoman sebanyak 3.681 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S. Survivalina, Rabu (14/7).

Ratri menyebut pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 345 orang. Sehingga total kasus aktif di salah satu kabupaten di Jateng itu mencapai 4.026 kasus.

Menurut Ratri, pihaknya sudah menyiapkan beberapa lokasi isolasi terpusat, tetapi tak semua warga OTG mau dipindahkan ke lokasi yang telah disediakan. Padahal, di lokasi isolasi itu tersedia fasilitas dan tenaga kesehatan.

Selain itu, petugas "Jogo Tonggo" di tingkat desa hingga RT juga meyakinkan dapat mengurus warganya yang OTG secara mandiri.

Warga yang OTG dan kini sudah selesai isolasi atau dinyatakan sembuh dari Covid-19 juga bertambah sebanyak 177 kasus sehingga totalnya menjadi 12.733 kasus. Sementara pasien meninggal dunia karena terpapar sebanyak 718 kasus.

Sementara itu Camat Boyolali Kota, Gatot Murdiyanto mengatakan ada 592 warganya yang menjalani isoman di rumah masing-masing. Tak semua warga mau dipindah ke Asrama Haji Donohudan (AHD), Ngemplak.

Bahkan, kata Gatot, warga yang OTG ada yang bersikukuh memilih isoman di rumah masing-masing dengan mengandalkan petugas Jogo tonggo di tingkat desa masing-masing.

Menurutnya, baru 17 warga yang mau dipindahkan ke lokasi isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, pada Minggu (11/7). Satgas PPKM Mikro di tingkat RT ada yang menolak warganya dijemput untuk isolasi terpusat.

Satgas Jogo Tonggo menyatakan masih sanggup merawat tetangga hingga sanak saudaranya selama isoman di rumah.

"Namun, tim Satgas PPKM Mikro RT akan mengevaluasi apakah rumah warga yang OTG masih layak untuk isoman. Jika tim Satgas PPKM Mikro RT merasa masih mampu melaksanakan Jogo Tonggo secara mandiri, maka tidak dilakukan penjemputan," katanya.

Sebelumnya, LaporCovid-19 mengungkap sebanyak 547 pasien Covid-19 meninggal dunia saat melakukan isoman per Rabu (14/7). Rinciannya, 209 orang meninggal di Jawa Barat. Kemudian 104 orang meninggal di DI Yogyakarta, 65 orang di Banten, 63 orang di Jawa Timur, 51 orang di DKI dan 36 orang di Jawa Tengah.

(antara/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK