Kasus RS Muhammadiyah, DIY Minta Vendor Oksigen Tak Egois

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jul 2021 07:42 WIB
Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji meminta distributor oksigen medis untuk fleksibel dan tak bersikap egois di tengah situasi darurat pandemi Covid-19
Ilustrasi tabung oksigen medis. (Foto: AP/Trisnadi)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji meminta distributor oksigen medis untuk fleksibel dan tak bersikap egois di tengah situasi darurat pandemi Covid-19.

Pernyataannya ini menanggapi insiden penarikan 250 tabung di RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta oleh pihak distributor langganan mereka, 10-11 Juli, lantaran RS mengisi tabung-tabung tersebut dengan oksigen dari vendor lain, 4 Juli.

Pihak distributor langganan merasa keberatan dan menganggap RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta telah menyalahi etika bisnis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enggak boleh, kalau sampai ada vendor yang seperti itu namanya egois," ujar Aji di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta (14/7).

"Jadi sekarang ini kondisinya darurat, enggak boleh ada vendor yang ini tabungku, tapi kemudian mereka tidak datang-datang (memasok oksigen). Lalu diisi dengan oksigen lain itu ditarik kembali, itu tidak boleh kalau dilakukan sekarang," lanjutnya.

Dalam situasi darurat seperti sekarang ini, lanjut Aji, distributor semestinya bisa bertindak fleksibel. Ia mencontohkan seperti di RSUP Dr Sardjito. Tiada masalah ketika tangki penyimpanan milik PT Surya Gas dipenuhi oksigen milik PT Samator.

"Kalau dia bisa mengirim dengan jumlah yang dibutuhkan PKU Muhammadiyah ya silakan. Tapi kalau enggak kan harus diisi yang lain. Karena oksigen itu telat sedikit aja bisa kacau rumah sakit," katanya.

Kata Aji, Pemda DIY bersedia menjembatani persoalan semacam ini agar kelak tak muncul kesalahpahaman serupa.

Sementara, Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah Agus Samsudin memastikan pihak RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta telah meminta maaf kepada pihak distributor atas peristiwa ini.

"Minta maaf merupakan sikap yang positif dan jangan menyerah atau merasa terpojok, kita hadapi dengan tegar," kata Agus dalam keterangan resminya.

"Semua pihak agar mau bekerjasama yang positif demi penyelamatan jiwa pasien di rumah sakit dan menghadapi pandemi yang berat ini, jangan mementingkan diri sendiri," tegasnya.

Agus mengklaim saat ini RS PKU Muhammadiyah memiliki persediaan tabung gas yang mencukupi, baik milik sendiri maupun dari pihak lain yang mau bekerjasama demi kepentingan kemanusiaan.

Infografis Panduan Aaman Saat IsomanInfografis Panduan Aaman Saat Isoman. (Foto: CNN Indonesia/Fajrian)

Akan tetapi pihaknya tetap mendesak kepada seluruh pihak termasuk pemerintah agar secara sungguh-sungguh mencari solusi untuk persoalan kelangkaan oksigen dan rumah sakit rujukan Covid-19 yang mengalami kelebihan beban.

"Secara sigap, terfokus serta mengutamakan penyelamatan kemanusiaan di atas yang lainnya. Kami mengajak pemerintah dan seluruh produsen oksigen agar berjuang demi kemanusiaan," pungkasnya.

Terpisah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi beberapa lokasi yang menjadi tempat isolasi mandiri (isoman) masyarakat yang terinfeksi Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung sambil meminjamkan tabung oksigen hingga memberi vitamin, Rabu (14/7).

"Ada obat gratis yang sudah kita sebarkan kepada pasien isoman selama tujuh hari belakangan ini. Kemudian rencananya kami akan pinjam pakai tabung oksigen, sudah kita proses," kata politikus yang akrab dipanggil Emil itu, di Bandung, Rabu (14/7).

Emil juga meminta kepada kepala desa dan juga aparat untuk rajin mengecek masyarakat yang sedang melakukan isoman. Pasalnya, kata dia, ada sekitar 160 warga Jabar yang meninggal saat isoman.

"Jangan ada lagi yang meninggal dunia di rumah-rumah karena aparat RT-RW, lurah dan lain-lainya tidak mengecek karena kurang atensi," katanya.

(kum/hyg/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER