Satgas Prediksi Kasus Covid Paling Cepat Turun 3 Minggu Lagi

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memproyeksi kasus covid-19 baru melandai tiga pekan dari sekarang, Kamis (14/7).

"Berkaca dari pengalaman lonjakan pertama, maka penurunan paling cepat baru dapat terlihat dalam tiga minggu ke depan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan Youtube BNPB Indonesia, Kamis (15/7).

Wiku mengatakan hal ini bisa diproyeksi dengan membandingkan perkembangan dan penanganan pandemi ketika laju kasus Covid-19 naik pada gelombang pertama.

Berdasarkan data yang ia paparkan, lonjakan kasus bertahan selama 13 minggu. Saat itu pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama empat minggu dan PSBB transisi selama 13 minggu.

Kapasitas layanan kesehatan saat itu hanya mencapai 45 ribu tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit serta 2.700 tempat tidur di RSDC Wisma Atlet Jakarta. Pemeriksaan baru mencapai 70 persen dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sementara pada lonjakan gelombang kedua, Wiku mengatakan intervensi PPKM Darurat diterapkan memasuki minggu ke delapan lonjakan.

Kapasitas pelayanan kesehatan ditingkatkan hingga 12 ribu tempat tidur isolasi dan ICU serta 7.930 tempat tidur di RSDC Wisma Atlet. Pemeriksaan mencapai lebih dari 300 persen dari standar WHO.

"Tentunya berbagai evaluasi dan peningkatan upaya penanganan terus dilakukan agar penurunan kasus dapat terlihat sesegera mungkin," kata Wiku.

Sebelumnya, pemerintah menerapkan PPKM Darurat mulai 3 Juli untuk menekan kasus covid-19. Hanya saja hingga hari ini kasus belum menunjukkan tanda-tanda akan melandai.

Hari ini, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat kasus harian mencapai 56.757 kasus. Sementara ada 480.199 kasus yang masih aktif dan tersebar di penjuru daerah.