Elegi Anies di TPU Rorotan: Semua Mata Berkaca-kaca

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jul 2021 19:32 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Antara Foto/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyambangi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis (15/7). Ia ditemani oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati dalam lawatan tersebut.

Dalam unggahannya di akun instagram, Jumat (16/7), terlihat Anies mengunjungi peziarah yang sedang melantunkan doa di atas kuburan ayahnya. Seorang perempuan terlihat menyeka air mata dengan kerudung merahnya.

"Mengitari makam. Berdua. Perempuan berkerudung. Laki-laki berjaket ojol dengan kopiah putih. Berjongkok, tangan menengadah. Lantunan doa terdengar pelan," tulis Anies.

"Saya datangi dan duduk melingkar bersama mereka. Ikut mengamini doa mereka," lanjutnya.

Peziarah tersebut kehilangan ayah dan ibunya karena Covid-19. Kuburan orang tua mereka tidak berjarak jauh.

"Yang berat tu, Pak, kami enggak bisa nemenin di akhir-akhir Ayah. Enggak bisa ngebimbing. Enggak bisa mandiin. Kami cuma bisa ke sini sesudah Ayah dikubur," kata Anies menirukan pernyataan lelaki berjaket ojol tersebut.

Setelah selesai melantunkan doa, mereka bergeser ke makam ibunya yang terletak sekitar 50 meter. Anies mendengar suara lembut lantunan ayat suci Alquran yang dibacakan oleh cucu dan anggota keluarga lainnya. Ia ikut merapal.

Menggambarkan suasana itu, Anies menulis: Semua mata berkaca-kaca.

"Emak meninggal. Seminggu kemudian Ayah nyusul. Padahal sebelumnya mereka sehat-sehat saja. Terus batuk, sesak, waktu diperiksa ternyata Covid."

"Kalau Kamis sore kami ke sini, Pak. Ngaji tiap malam Jumat di makam Emak & Ayah. Kami nemenin. Cuma ini yang bisa dilakuin, Pak. Ngedoain aja terus," ungkap Anies mengulang lirih peziarah.

[Gambas:Instagram]

Dalam postingan tersebut, Anies turut berpesan agar setiap masyarakat tidak menganggap sepele Covid-19. Ia mengimbau agar masyarakat bisa saling menjaga diri, keluarga dan lingkungan. Di antaranya dengan menaati protokol kesehatan dan tidak bepergian jika tak ada urusan mendesak.

"Kami sudah jadi saksi begitu banyak yang mengentengkan Covid, lalu dalam hitungan hari berubah duka," ucap Anies.

Ia meminta agar laporan kematian akibat Covid-19 setiap harinya tidak dimaknai sebatas angka belaka.

"Jangan pernah anggap laporan kematian itu sekadar angka. Kemarin para petugas Distamhut menguburkan 281 jenazah, itu adalah kisah pilu ribuan keluarga. Orang tercinta yang sebulan lalu masih bugar & bahagia. Semua berubah," tandasnya.

(ugo/ryn/ugo)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK