IDI: Lulusan Dokter Bantu Pandemi Terganjal Uji Kompetensi

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Jul 2021 16:47 WIB
Waketum PB IDI Slamet Budiarto menyebut ribuan lulusan dokter tak bisa segera menangani lonjakan kasus Covid-19 karena terganjal uji kompetensi.
IDI menyebut Ditjen Dikti Kemendikbudristek mengganjal ribuan mahasiswa kedokteran yang baru lulus untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19. Ilustrasi (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto mengatakan sekitar 3.500 mahasiswa fakultas kedokteran telah lulus, namun tidak bisa membantu penanganan pandemi Covid-19.

Slamet mengatakan ribuan calon dokter itu terganjal syarat ujian kompetensi. Menurutnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek belum mengubah aturan terkait uji kompetensi.

"Amerika aja mempercepat lulusan dokter. Inggris mempercepat lulusan dokter. Indonesia diganjal oleh Dirjen Dikti. Padahal Kementerian, Kesehatan Kemenko PMK, Konsil Kedokteran sudah setuju untuk pemercepatan lulusan dokter," kata Slamet saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (17/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Slamet menuding Direktur Jenderal Dikti Nizam tidak memiliki sense of crisis terkait kebutuhan dokter untuk menangani lonjakan kasus Covid-19. Menurutnya, saat ini jumlah dokter menangani pasien Covid-19 sangat kurang.

"Saya menilai Dirjen Dikti tidak punya sense of crisis. Kalau dia bilang kompeten atau tidak, itu urusan oleh IDI yang mengawasi. Orang negara lain mempercepat semua lulusan. Ini negara lagi perang," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Dirjen Dikti Nizam mengatakan pihaknya telah memberikan bimbingan intensif bagi mahasiswa yang belum lulus uji kompetensi. Ia menyebut ada 3.320 mahasiswa lulus uji kompetensi pada Mei 2021.

"Tapi tentu sangat tidak bertanggung jawab kalau kita menugaskan mahasiswa yang belum kompeten untuk menangani pasien Covid-19. Selain menyalahi UU juga membahayakan diri mahasiswa dan pasien," kata Nizam.

Sebelumnya, pemerintah bakal menambah puluhan ribu tenaga kesehatan (nakes), perawat dan dokter untuk menangani lonjakan kasus Covid-19. Nakes yang disiapkan ini berasal dari mahasiswa kedokteran dan perawat yang baru lulus kuliah.

"Jadi nakes semua dipenuhi oleh mahasiswa kedokteran dan perawat (yang baru lulus kuliah)," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7).

(yoa/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER