Dari 58 juta dosis vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menyatakan bahwa sampai saat ini belum ditemukan efek samping berat yang dialami penerima vaksin.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengumumkan hasil riset yang menyatakan 80 persen masyarakat Indonesia belum menerima vaksinasi. Sebanyak 63,6 persen di antaranya mengatakan bersedia untuk divaksin, sementara 34 persen lainnya tidak bersedia. Salah satu sebabnya, takut dengan efek samping vaksinasi.
Merespons hasil riset tersebut, Koordinator Komunikasi Publik KPCPEN Arya Sinulingga menegaskan bahwa vaksin Covid-19 aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan sudah jutaan orang yang divaksinasi, namun Komnas KIPI hingga saat ini belum melaporkan adanya penerima vaksin yang mengalami efek samping berat. Itu sudah menjadi bukti kuat bahwa vaksin Covid-19 aman," kata Arya.
Dalam kesempatan berbeda, Ketua Komnas PP Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Satari memastikan bahwa tidak ada kasus fatal yang terkait langsung dengan vaksinasi Covid-19. Dia menjelaskan, gejala pasca vaksinasi sendiri merupakan raksi alamiah tubuh dalam proses pembentukan antibodi.
Adapun gejala yang kerap terjadi pasca vaksinasi termasuk demam, mual, pusing, nyeri otot, mengantuk, kulit kemerahan, hingga gatal-gatal. Hal itu disebut sebagai respons tubuh untuk membentuk kekebalan.
Untuk mengantisipasi gejala pasca vaksinasi, Hindra mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menerima vaksin. Antara lain, kondisi diri yang sehat dan berbahagia.
Hindra menjamin, vaksin Covid-19 aman bagi masyarakat. Menurutnya, Komnas KIPI tak berhenti memantau dan mengkaji setiap hari, serta merekomendasikan pada masyarakat terkait keamanan vaksin.
"Saat ini lebih baik divaksinasi daripada tidak, dan vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia ketika kita akan divaksinasi," katanya.
(rea)