Seorang dokter yang sedang mengambil studi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, meninggal terpapar Covid.
Dekan FK Unair Prof dr Budi Santoso mengatakan dokter bernama Gesti Wira Nugrahyekti dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, saat kondisinya sedang hamil. Kemudian anaknya terpaksa diputuskan lahir sebelum waktunya pada 3 Juli 2021.
Usai melahirkan, Gesti sempat dirawat tiga pekan dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya. Gesti dinyatakan meninggal pada Kamis (22/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Santoso mengatakan, Kepergian Gesti membuat FK Unair kehilangan. Mereka menggelar upacara penghormatan terakhir untuk mendiang.
"Kami memberikan penghormatan terakhir kepada pahlawan kesehatan yang gugur di masa perang ini, bersama di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga," kata Budi.
Gesti merupakan Mahasiswa PPDS dari Departemen Anestesiologi FK Unair Angkatan Tahun 2021. Dia pergi meninggalkan suami serta seorang bayi yang lahir terminasi tanggal 3 Juli lalu. Keputusan berat itu diambil karena sehari sebelumnya ia dinyatakan positif Covid-19 dan harus segera menjalani isolasi. Kini sang buah hati dirawat oleh suami, Sunni Nugraha Priadi, dan keluarga.
Budi mengatakan saat ini kondisi bayi yang lahir prematur itu dalam kondisi sehat.
Menurut Budi, sejak dirawat, kondisi Gesti mengalami pemburukan. Pada 14 Juli, ventilator dipasang untuk menunjang pernapasannya. Sehari kemudian, Gesti mengalami gagal jantung akut.
Kemudian tanggal 17 Juli mengalami syock septic dan tanggal 22 Juli Gesti dinyatakan meninggal pukul 17.46 WIB, di Ruang Isolasi Khusus (RIK1) RSUD dr Soetomo.
Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuadi, mengatakan bahwa segala upaya telah dilakukan pihaknya untuk menyembuhkan Gesti yang telah dirawat intensif sejak tanggal 4 Juli lalu.
"Segala cara telah kami maksimalkan untuk menyelamatkan adik kamu ini, Ananda Gesti. Namun Tuhan memiliki kehendak lain," kata Joni.
Setelah menjalani upacara penghormatan terakhir, jenazah dokter kelahiran 30 September 1996 silam ini dibawa ke peristirahatan terakhirnya di kota kelahirannya di Jember.