RSUD Wamena Penuh Pasien Covid, Skenario Terburuk Disiapkan

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jul 2021 21:52 WIB
RSUD Wamena merupakan satu-satunya RS di Kabupaten Wamena. Skenario terburuk disiapkan mengantisipasi lonjakan kasus di tengah penuhnya RSUD Wamena.
Ilustrasi penanganan pasien Covid. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Wamena, CNN Indonesia --

Ruang perawatan bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena sudah penuh. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wamena, dr. Wily Mambieuw mengatakan RSUD Wamena langsung menambah jumlah tempat tidur menyusul lonjakan angka positif.

"Sudah kami alihkan penambahan tempat tidur yang diambil dari pasien umum. Karena terjadi peningkatan, sehingga 90 tempat tidur yang disiapkan itu sudah full," ujar dr. Wily saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com melalui sambungan ponsel, Jumat (23/7) malam.

Tak hanya itu, dua fasilitas karantina yang disiapkan pemerintah untuk menampung pasien tak bergejala dan bergejala ringan juga sudah penuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Per Hari ini baik RSUD maupun gedung karantina terpantau, dilaporkan sudah full," bebernya.

Mengantisipasi hal terburuk, kata Wily, pemerintah akan membuka rumah sakit lapangan. Pasalnya, tidak ada rumah sakit lain di daerah itu. RSUD Wamena menjadi satu satunya Rumah sakit di daerah itu, sedangkan lainnya adalah tempat dokter praktek dan klinik.

"Sebelum PPKM diberlakukan. Kita sudah berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Papua. Hal terburuk, kita buka RS lapangan jika penyeberannya terus meningkat," ungkapnya.

Ketersediaan Oksigen Medis

Jika daerah lain oksigen langka, di Wamena oksigen medis masih aman. Dijelaskan Willy bahwa RSUD Wamena memproduksi sendiri pengisian tabung oksigen medis dengan jumlah produksi per hari sebanyak 80 tabung ukuran besar dan 40 tabung ukuran kecil.

"Pengisian oksigen medis dari swasta belum ada disini. Untungnya kita bisa produksi sendiri. Memang sebelum ada alat, tabung oksigen kita datangkan dari Jayapura. Tapi jika kita harus menyurat ke Pusat terkait oksigen lantaran lonjakan, akan kita lakukan," terangnya.

Wily lalu melaporkan, sampai hari ini terdapat kasus aktif sebanyak 298 orang. Sebagian dengan gejala berat dan sebagian tanpa gejala atau gejala ringan di karantina terpantau.

Sedangkan untuk vaksinasi, capaian untuk usia 18-59 dan 60 tahun ke atas sudah mendekati 60 persen. Untuk vaksinasi anak usia 12 tahun ke atas, masih berlangsung.

"Untuk 12 tahun ke atas, masih harus kita rekap terlebih dahulu berapa totalnya. Sebab, tim sudah jalan sejak dua minggu lalu," terangnya.

Dikatakan Wily, belum bisa dipastikan varian delta sebagai pemicu lonjakan kasus di Wamena. Namun ia tak memungkiri sejumlah pasien memiliki gejala yang mengarah ke varian itu.

"Sampel sudah kita kirim ke Makassar untuk mengetahui Varian yang di maksud dan saat ini masih menunggu hasilnya," jelasnya.

Lonjakan kasus, kata Willy, membuat tenaga kesehatan di Wamena mulai kewalahan. Saat ini ada 300 nakes di Wamena dengan jumlah dokter sekira 15 orang. Dari jumlah itu, kata Willy, tak semua nakes bekerja karena ada yang terpapar Covid-19.

"Terus terang kita kewalahan karena angka positif bertambah tapi jumlah nakes tidak bertambah. Selain itu sejumlah nakes juga menjalani isolasi karena terpapar," ujar dia.

(hen/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER