Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit RS rujukan Covid-19 mulai banyak yang kosong. Menurutnya, keterisian IGD sudah tak penuh seperti beberapa pekan lalu.
"Perkembangan terbaru, tadi barusan kami lihat sama-sama, IGD-IGD sekarang ruangnya banyak kosong, sudah mulai ada ruang kosong di IGD-IGD kita," kata Anies dalam Acara Deklarasi Melawan Covid-19, Minggu (25/7).
Anies menyebut saat ini juga terjadi penurunan angka positivity rate atau rasio kasus warga terpapar virus corona (Covid-19) di Ibu Kota dalam beberapa waktu terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pada 13 Juli lalu positivity rate mencapai 43 persen. Positivity rate perlahan turun di bawah 30 persen hingga akhirnya menyentuh angka 24 persen pada 24 Juli.
"Per kemarin (24 Juli), itu angkanya adalah 24 persen. Jadi ada tren positivity rate yang menurun," katanya.
Di sisi lain, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan jumlah testing di Jakarta sejauh ini tergolong tinggi. Ia mengklaim, testing di Jakarta bahkan beberapa kali mencapai 30 kali dari standar WHO.
"Dengan begitu kami cukup yakin atas angka positivity rate itu, jadi kalau Anda menyaksikan tadi positivity nya turun, artinya memang ada tren turun, apakah ini akan terus, kita harus lihat nanti," ujarnya.
Namun, Anies meminta semua pihak tidak terburu-buru menyimpulkan puncak gelombang Covid-19 di Jakarta sudah terlewati. Kasus positif Covid-19 harian DKI diketahui masih bertambah di atas angka 6.000 per hari.
"Karena ini berbeda dengan aliran lalu lintas yang bisa diprediksi jam-jaman, kalau ini waktunya perlu mingguan. Nanti itu minggu-minggu depan nanti baru kita simpulkan itu. Tapi sekarang angka positivity rate dari hari ke hari menunjukkan penurunan," katanya.