Arga duduk termangu di Pemakaman Kelambu Kuning, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur. Ia menggunakan baju koko berwarna biru lengkap dengan peci.
Tatapannya kosong namun tangannya tak berhenti bergerak. Anak 13 tahun itu didampingi saudara-saudaranya pergi menyaksikan pemakaman sang ibu, Minggu (25/7) kemarin. Dua hari sebelumnya, sang ayah yang meninggal.
Dandim 0906 Tenggarong, Letkol Inf Charles Alling mengatakan kedua orang tua bocah itu meninggal akibat covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Charles mengatakan orang tua Arga awalnya melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun, karena mengalami perburukan, mereka dipindahkan ke Wisma Atlet Tenggarong sampai akhirnya meninggal dunia.
"Jadi kondisi yang sangat memprihatinkan ini. Tentu kita berduka cita. Jadi kita pun terus membantu masyarakat," ucap Charles kepada CNN Indonesia TV, Senin (26/7).
Selain Arga, kedua pasangan suami istri itu juga meninggalkan tiga anak lainnya yaitu Arya (17), Abay (10) dan adiknya yang masih berusia 4 tahun.
Saat ini, Arya dan Abay tengah melakukan Isoman di rumah mereka. Sementara, adik bungsunya menjalani isoman di rumah kerabatnya.
Penyebaran Covid-19 di Kaltim cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, sebanyak 1.694 orang dinyatakan positif dalam waktu 24 jam pada Minggu (25/7). Pertambahan itu menjadikan total kasus orang terkonfirmasi positif di Kaltim menjadi 106.861.
Pada hari yang sama, sebanyak 965 orang dinyatakan sembuh. Sementara itu, 73 orang meninggal. Sehingga total kematian di daerah tersebut menjadi 2.898 orang.
(yla/fra)