Keluarga Ungkap Sumbangan Rp2 Triliun Wasiat Akidi Tio

CNN Indonesia
Rabu, 28 Jul 2021 16:09 WIB
Menantu Akidi Tio, Rudi Sutadi mengungkapkan, uang sebesar Rp2 triliun tersebut merupakan uang wasiat dari mertuanya bukan dari patungan enam anak Akidi.
Rudi Sutadi, menantu Akidi Tio saat ditemui di depan rumahnya. (CNN Indonesia/ Hafidz)
Palembang, CNN Indonesia --

Keluarga Akidi Tio buka suara terkait sumbangan Rp2 triliun yang diberikan kepada Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Eko Indra Heri untuk penanganan pandemi Covid-19 di Sumsel.

Menantu Akidi Tio, Rudi Sutadi mengungkapkan, uang sebesar Rp2 triliun tersebut merupakan uang wasiat dari mertuanya bukan dari patungan enam anak Akidi yang diungkapkan sebelumnya.

"Uang itu bukan kami [anak-anak Akidi] yang kumpulkan, tapi wasiat Pak Akidi Tio untuk disalurkan di saat masa sulit. Pandemi ini dirasa oleh keluarga merupakan masa sulit itu, makanya kami salurkan," ujar Rudi saat ditemui CNNIndonesia.com di kediamannya di kawasan Ilir Timur I, Palembang, Rabu (28/7).

Rudi yang merupakan suami dari Heriyanti, anak bungsu Akidi itu mengungkapkan, mertuanya adalah pengusaha sukses di bidang perkebunan sawit, kontraktor, dan bahan bangunan. Mertuanya itu lahir di Langsa, Aceh namun lama tinggal dan menjalankan bisnisnya di Palembang, Sumsel. Hingga akhir hayatnya pada 2009, Akidi dan istrinya pun dimakamkan di Palembang.



Dia menuturkan Akidi memang sudah menabung semasa hidupnya dan menggunakan uang pribadinya untuk membantu sesama. Semasa hidup, Rudi berujar, Akidi sering menyumbang ke panti-panti jompo dan masyarakat yang membutuhkan. Hal tersebut diajarkannya kepada seluruh anaknya agar selalu berbagi.

"Bapak memang menghabiskan hidup di Palembang, di Langsa, Aceh hanya lahir saja. Dia menitipkan uang ini untuk diberikan ke warga yang membutuhkan," ujar dia.

Sebelum meninggal pada 2009 lalu, Akidi memberikan wasiat untuk menyalurkan uang yang sudah disimpannya bertahun-tahun tersebut untuk membantu warga Palembang, Sumsel. Wasiat itu baru dilaksanakan anak-anaknya karena merasa pandemi Covid-19 benar-benar sudah menyusahkan hajat hidup orang banyak.

"Kami salurkan sebagai bentuk pertanggungjawaban anak-anak atas wasiat mendiang. Kami takut ini menjadi karma jika tidak disampaikan," ujar dia.

Rudi enggan banyak berkomentar terkait sumbangan yang menggegerkan banyak orang tersebut karena Akidi Tio merupakan orang yang tidak pernah ingin diketahui bila membantu dan berbuat baik.

"Keluarga berharap uangnya digunakan sebaik-baiknya, bisa bermanfaat untuk penanganan pandemi di Sumsel. Keluarga tidak ada syarat apa-apa, sudah diserahkan ke pihak terkait untuk mengelola," ujar Rudi yang ditemui di depan rumahnya usai vaksinasi.

Sementara itu Ketua RT setempat Fauzi berujar, awalnya dirinya tidak mengetahui bahwa warganya yang memberikan sumbangan sebesar Rp2 triliun tersebut. Dirinya merasa takjub ada warganya yang dapat memberikan bantuan sebesar itu di masa sulit seperti sekarang.

Dirinya mengaku tidak mengenal Akidi Tio, namun dirinya mengenal Rudi yang merupakan menantunya. Rudi dianggap terbuka dan sering bersosialisasi dengan warga sekitar.

"Memang benar dia warga di sini. Orangnya baik dan sering ngobrol juga," ujar Fauzi singkat.

Sebelumnya diberitakan, dokter pribadi keluarga mendiang Akidi Tio, Hardi Darmawan menyebut persahabatan antara keluarga dengan Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Eko Indra Heri yang melatarbelakangi sumbangan penanganan Covid-19 sebesar Rp2 triliun tersebut. Hardi menyebut, uang sumbangan tersebut menjadi kewenangan Irjen Eko Indra sebagai penerima amanah.

Hardi menjelaskan, meskipun uang tersebut diberikan kepada Irjen Eko, namun tidak ditransfer ke rekening pribadinya. Nantinya Kapolda Sumsel akan membentuk tim yang terdiri dari ahli untuk menerima uang tersebut dan mengelolanya.

"Uangnya tidak ditransfer ke rekening pribadi Kapolda, tapi pengelolaan uang itu kewenangannya di Kapolda," ujar Direktur Utama RS RK Charitas Palembang ini, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (27/7).

Atas dasar kepercayaan tersebut dan keprihatinan keluarga mendiang Akidi Tio terhadap situasi pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya Sumsel, akhirnya diputuskan untuk memberikan bantuan melalui Irjen Eko Indra.

"Kapolda juga kaget, semua orang kaget dikasih bantuan uang sebesar itu. Saya sudah ngomong, kita lebih senang kalau dalam bentuk natura [bukan uang]. Tapi mereka pengusaha-pengusaha ini sibuk semua mau cepat beres saja dan tidak mau pusing," kata Hardi.

Keluarga dari Akidi Tio ini merupakan filantropis yang sering memberikan santunan di sejumlah panti jompo di Sumsel. Di masa pandemi, keluarga ini memberi bantuan bagi warga menjalani isolasi mandiri meskipun tidak pernah dipublikasikan.

"Awalnya saya hanya menerima telepon dari salah satu anak Akidi, saya kira panggilan sebagai dokter. Tapi saya kaget ketika keluarga menyampaikan niat untuk memberikan bantuan kepada warga Sumsel senilai Rp2 triliun untuk membantu penanganan Covid-19 ini," ujar Hardi saat menyerahkan bantuan kepada Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri, Senin (26/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(idz/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER