Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat 1.824 kasus meninggal dalam kurun waktu 24 jam hingga Rabu (28/7). Jumlah tersebut turun dari kasus meninggal harian yang pecah rekor sehari sebelumnya: 2.069. Per hari ini total angka kasus meninggal mencapai 88.659 kasus.
Dari laporan harian, terpantau angka kematian di Jakarta menyusut dalam beberapa hari terakhir. Per hari ini ibu kota mencatat angka kematian sebanyak 69 kasus. Sebelumnya pada Senin (26/7), kasus kematian covid-19 ibu kota mencapai 160 kasus, naik menjadi 185 pada Selasa (27/7).
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 28 JULI 2021 Kasus Positif Bertambah 47.791, Meninggal 1.824 |
Di sisi lain, fase lonjakan terjadi di luar Jawa. Di Lampung, misalnya, kasus kematian per hari ini menembus 182 kasus kematian, setelah pada Senin (26/7) hanya 16 kematian dan kemudian melonjak hingga 255 kasus kematian per Selasa (27/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, hari ini kasus kematian paling tinggi disumbang oleh Jawa Timur dengan 401 kasus meninggal. Lalu Jawa Tengah dengan 398 kasus meninggal dan Jawa Barat dengan 205 kasus meninggal.
Lampung dengan 182 kasus meninggal dan Kalimantan Timur dengan 87 kasus meninggal. Sementara kasus meninggal paling sedikit dicatat oleh Papua Barat dan Maluku. Keduanya tidak mendapati kasus meninggal di hari ini.
Angka kematian berikutnya disusul Gorontalo, Sulawesi Barat dan Bengkulu yang sama-sama melaporkan satu kasus meninggal dalam 24 jam.
Berdasarkan situs covid19.go.id, grafik kasus meninggal harian melonjak tajam sejak pertengahan Juni ini. Mulanya kasus meninggal berada di kisaran angka 90 sampai 400 per hari. Belakangan kasus meninggal harian berada di atas seribu, bahkan mencapai 2 ribu.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Dicky Budiman menilai tingginya angka kematian disebabkan lemahnya testing, telusur dan tindak lanjut (3T) dan isolasi mandiri yang tidak terpantau.
"Yang jadi masalah sekarang dan klasik adalah masih minimnya strategi 3T kita. Dan ini yang berkontribusi pada angka kematian yang tinggi," tutur Dicky.
(fey/ain)