Promo Buy 1 Get 1 Kecuali Presiden, Pedagang Garut Minta Maaf
Spanduk yang dipasang di sebuah Kafe di wilayah Garut, Jawa Barat berisi promosi beli satu gratis satu, kecuali untuk presiden dicopot pada Senin (26/7) kemarin oleh aparat.
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono menjelaskan bahwa pihak kepolisian bersama dengan pemerintah daerah telah melakukan pembinaan terhadap pemilik warung sehingga tak dilakukan proses hukum.
"Tidak ada proses hukum, sesuai dengan SE Kabareskrim kami tangani secara restorative justice," kata Wirdhanto saat dikonfirmasi, Kamis (29/7).
Dia mengatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan suatu permasalahan sosial budaya, terutama dalam penggunaan media sosial.
Sehingga, kata dia, pihaknya melakukan pendekatan secara persuasif dan meminta klarifikasi terhadap pemilik usaha agar bersedia menurunkan secara sukarela spanduk itu.
"Polres Garut bersama dengan Diskominfo Kabupaten Garut memberikan klarifikasi dan pembinaan literasi digital terhadap yang bersangkutan," tambah dia.
Dalam video yang dibagikan melalui akun instagram @polresgarut, disertakan juga klarifikasi yang dilakukan oleh pemilik warung bernama Rizka Rahman terkait promosi yang dilakukannya itu.
Dia meminta maaf atas pemasangan spanduk tersebut. Menurutnya, tak ada keinginan dirinya untuk memprovokasi dan mengkritik pemerintah di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
"Tidak ada maksud apapun, tidak ada maksud mengkritik pemerintah. Ataupun memprovokasi. Itu pure benar-benar untuk promosi saya sendiri," kata dia dalam video tersebut.
Dirinya melakukan upaya tersebut sebagai bentuk promosi yang kemudian nantinya diharapkan dalam menarik perhatian masyarakat dan menjadi sensasi.
Dia pun meminta maaf kepada Presiden dan Pemerintah Daerah atas kejadian tersebut. Rizka berjanji tak akan mengulangi hal tersebut.
"Kemudian menjadi viral, itu salah satu poinnya. Adapun yang terjadi saat ini terjadi keresahan, saya pribadi meminta maaf," tambah dia.
(mjo/gil)