Warga terpapar Covid-19 di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, diarahkan untuk menjalani isolasi secara terpusat, bukan isolasi mandiri (isoman) di rumahnya.
Komnadan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Inf Tejo Baskoro mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pemerintah setempat telah membuatkan ruang-ruang isolasi terpusat (RIT) di setiap kecamatan. Dengan demikian, Tejo berharap tidak lagi ada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Sebab bila pelayanan sudah terpusat, maka akan meringankan beban petugas dalam melakukan pelacakan dan penelusuran di salah satu kabupaten pulau Madura tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akan memudahkan Satgas, terutama bagi tenaga kesehatan dan aparat TNI dan Polri, karena proses perawatan dan penyembuhannya sudah terpusat," kata Tejo saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (29/7).
Selain itu, lanjut Tejo, RIT yang didirikan akan memudahkan memantau perkembangan pasien Covid-19 selama dalam proses isolasi. Sehingga angka penyebaran Covid-19 di setiap desa dan kecamatan dinilai akan cepat terkendali.
Menurutnya, program tersebut merupakan instruksi pemerintah pusat yang dimulai sejak perpanjangan PPKM hingga 2 Agustus. Sementara teknis penempatan dan kelayakan RIT diatur dan ditentukan oleh aparat TNI yakni Koramil yang didukung Satgas Covid-19 di tingkat kecamatan.
"Di Pamekasan sudah ada 14 RIT yang didirikan, dua di kecamatan kota, dan satu-satu di tiap kecamatan lain," ujarnya.
Tejo menegaskan pihakya pun berupaya membuat RIT layak bagi pasien terpapar Covid untuk melakukan isolasi mandiri. Sebab selain kondisinya mendesak, hal ini untuk memuluskan program dan instruksi pimpinan atasannya.
Seperti RIT di Kecamatan Waru yang menggunakan Gedung Serbaguna. Bagi Tejo untuk sementara ruangan tersebut tetap akan dipakai hingga habis masa pemberlakuan, meski diakui sedikit timbul polemik.
"Kita kan sudah tahu sendiri, semua rumah sakit (RS) sudah disesaki pasien Covid-19. Tidak mungkin kami mengatur RS untuk dijadikan RIT, makanya kami cari tempat luas dan strategis untuk sementara dijadikan RIT," tegasnya.
Sebelumnya, eks Anggota DPRD Pamekasan Muhammad Tharmom memprotes kebijakan pemerintah menjadikan Gedung Serbaguna di Pasar Waru, Kecamatan Waru, dijadikan tempat RIT Covid-19.
"Katanya wabah Covid-19 potensi menyerang aktivitas warga yang berkerumun, tapi gedung itu kok masih dipaksa untuk dipakai, wong bersebelahan dengan permukiman warga dan masjid," kata Tharmom saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (28/7).
Mantan anggota DPRD dua periode itu berbuat demikian hanya ingin melindungi masyarakat dari penyakit Covid-19, agar sesuatu apapun yang diputus pemerintah untuk memikirkan dampak manfaat dan mudaratnya.
(nrs/kid)