PLN Operasikan Transmisi SUTET Balaraja-Kembangan Rp 1,1 T
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) resmi memberi tegangan untuk Line 2 Transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Balaraja-Kembangan, Sabtu (31/7). Proyek Strategis Nasional ini mencakup pembangunan 157 tower, yang dibangun menggunakan 46 lahan tapak tower baru dan 111 lahan tapak tower eksisting.
Bernilai investasi Rp 1,1 triliun, proyek transmisi ini terbentang sepanjang 94,4 kilometer sirkuit (kms) melintasi wilayah Banten hingga DKI Jakarta. Adapun transmisi ini akan menyalurkan pasokan listrik dari PLTU Jawa 7 dengan kapasitas 2 x 1.000 MW ke sistem kelistrikan Jawa - Bali. Dengan demikian, keandalan sistem kelistrikan di wilayah Jakarta dan Banten akan semakin terjamin.
"Sehingga ketika ada gangguan atau kegiatan pemeliharaan instalasi listrik, listrik ke pelanggan tetap terjaga suplai dan keandalannya," ujar General Manager PLN UIP JBB, Ratnasari Sjamsuddin dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut Ratnasari menjelaskan proyek transmisi ini merupakan jalur transmisi SUTET pertama di Indonesia yang sebagian besar menggunakan jenis Slim Compact Lattice Tower. Desain tower ini juga memiliki bentuk inovasi dari teknologi terbaru yang unggul dari segi efisiensi penggunaan lahan dan lebar Right of Way (ROW).
Ratnasari menyebut Jika SUTET standar membutuhkan lahan 25 m x 25 m, konstruksi Slim Compact Lattice Tower hanya menggunakan lahan 15 m x 15 m.
"Jadi penggunaannya sangat tepat di lokasi yang memiliki keterbatasan lahan seperti di Ibu Kota DKI Jakarta dan sekitarnya," paparnya.
Soal ketinggian, kata Ratnasari, Slim Compact Lattice Tower memiliki ketinggian yang sama seperti tower 500 kV standar. Namun, tower ini memiliki desain badan yang lebih ramping dan sayap lebih pendek.
"Jenis tower ini juga menjadi solusi bagi pembangunan SUTET di wilayah perkotaan yang sangat padat penduduk," lanjutnya.
Dalam pelaksanaan proyek, PLN UIP JBB melakukan sosialisasi, koordinasi, dan kerja sama, baik dengan masyarakat sekitar hingga stakeholder terkait. Dengan demikian, proses pekerjaan berjalan lancar meskipun terdapat sejumlah tantangan dalam pelaksanaan konstruksi pembangunan.
"Salah satu tantangan kami adalah pembangunan di Medan yang sulit dan padat penduduk," kata Ratnasari.
Meski dikerjakan di tengah pandemi, Ratnasari menyampaikan hal ini tidak menyurutkan semangat insan PLN UIP JBB untuk menyelesaikan proyek tersebut. Ia mengatakan seluruh rangkaian pekerjaan terus dilakukan semaksimal mungkin, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, mematuhi regulasi pemerintah, serta menjaga kesehatan seluruh tim.
Pasalnya, ungkap Ratnasari, proyek SUTET ini sangat penting untuk mendukung keandalan sistem kelistrikan, khususnya di Jakarta dan Banten. Oleh karena itu, PLN berupaya agar proyek tersebut selesai sesuai target.
"Kami semaksimal mungkin berupaya agar pembangunan dapat berjalan optimal sesuai target, tanpa mengurangi kualitas proses pekerjaan, demi keandalan instalasi kelistrikan agar dapat memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat," pungkasnya
(adv/adv)