Rangkuman Covid: Puncak Covid di Jawa, Polemik Bantuan Rp2 T

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 berakhir hari ini, Senin (2/8). Sampai dengan sore ini, pemerintah belum mengumumkan keputusan memperpanjang kebijakan untuk menekan lonjakan penyebaran virus corona (Covid-19) itu.

Kasus positif di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Namun, tambahan 22.404 kasus positif Covid-19 hari ini menjadi yang terendah dalam empat pekan terakhir atau pelaksanaan PPPKM Darurat hingga Level 4.

Lihat Juga : Jawa Tengah Sumbang Kasus Positif Covid Harian Terbanyak

Meskipun demikian, kasus kematian Covid-19 masih berada di atas 1.000 orang dalam sehari. Dalam 24 jam terakhir, tercatat 1.568 orang meninggal dunia.

CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian berkaitan Covid-19 dalam 24 jam terakhir di Indonesia. Berikut rangkumannya:

605 Kiai dan Ulama Meninggal Selama Pandemi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan, 605 kiai, ulama, dan pengasuh pondok pesantren di Indonesia meninggal selama pandemi Covid-19. Rincian itu berdasarkan data Kementerian Agama per 7 Juli 2021.

Menurut Ma'ruf, wafatnya kiai dan ulama merupakan musibah yang tak dapat tergantikan. Ma'ruf menyebut, para kiai dan ulama selama ini sudah banyak berkontribusi dalam pengembangan ilmu dan agama bagi para santri maupun masyarakat.

Lihat Juga : UPDATE CORONA 2 AGUSTUS Positif Covid-19 Turun Drastis, Bertambah 22.404 Kasus

Lansia di Pegunungan Arfak Belum dapat Vaksin

Tingkat Vaksinasi di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) Papua masih sangat rendah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Papua Barat mencatat, per 1 Agustus 2021, belum ada satupun anak usia 12-17 tahun dan lansia yang menerima vaksin Covid-19.

Tingkat vaksinasi tahap I (nakes), II (pekerja publik dan lansia), III (anak usia 12-17) rata-rata di bawah 0,2 persen.

Dinas Kesehatan Papua Barat per 1 Agustus 2021, mencatat, di Kabupaten Pegaf, untuk program vaksinasi tahap I Tenaga Kesehatan, dari sasaran 42 orang, hanya 34 Nakes yang menerima suntikan dosis pertama.

Kemudian, untuk tahap II yang ditujukan bagi pekerja pelayanan publik, dari sasaran 4.490 orang, hanya lima orang yang menjalani vaksinasi dosis satu dan dua. Sementara, untuk kategori lansia, dari sasaran 707, belum ada satu orang pun yang divaksinasi.

Lihat Juga : Lacak Penularan Covid ke Harimau, Petugas Ragunan Diswab

Puncak Kasus Covid di Jawa Terlampaui

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut puncak kasus Covid-19 di Pulau Jawa sudah terlampaui. Bahkan, daerah-daerah Jawa juga mulai menunjukkan tren penurunan kasus.

Budi mengakui kasus Covid-19 memang belum 100 persen tertangani. Namun, dalam beberapa hari terakhir, pihaknya melihat ada penurunan kasus Covid-19 hingga dapat dikatakan puncak kasus sudah terlampaui.

"Saya tahu ini belum 100 persen selesai dan kita masih harus terus waspada. Tetapi ini saatnya kita bersama-sama mensyukuri apapun kelebihan dan kekurangannya, kita bisa melihat puncak kasus Covid-19 sudah terlampaui, terutama Pulau Jawa," kata Budi dalam webinar, Senin (2/8).

Anak Akidi Tio Diperiksa soal Sumbangan Rp2 Triliun

Polda Sumatera Selatan meminta keterangan anak bungsu pengusaha Akidi Tio, Heriyanti terkiat sumbangan Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19. Polisi menyatakan sumbangan tersebut bermasalah.

Saat ini penyidik tengah menggali motif yang mendasari Heriyanti melakukan hal tersebut. Tim yang dibentuk Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Eko Indra Heri sudah melakukan penelusuran sejak Heriyanti dan dokter pribadi keluarga Hardi Darmawan secara simbolis memberikan bantuan tersebut.

Dalang Senior Ajukan Keberatan ke Jokowi Terkait PPKM

Dalang senior Nyi Sri Sulansi, putri Ki Nyoto Carito melalui kuasa hukumnya mengajukan permohonan upaya keberatan administratif ke Presiden Joko Widodo terkait kebijakan PPKM dengan berbagai penamaan.

Kuasa hukum Sri, Viktor Santoso Tandiasa mengatakan, kliennya merugi karena selama 31 hari tidak dapat melakukan kegiatan wayang kulit atau mendapatkan sewa peralatan untuk mengadakan pagelaran wayang kulit tradisional. Menurut Viktor, keberatan itu sudah diajukan ke Setneg.

Viktor menambahkan pihaknya akan menempuh upaya hukum ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) apabila permohonan keberatan administratif tidak mendapat respons atau tidak dipenuhi dalam waktu lima hari kerja.

Lihat Juga : Serikat Buruh Serukan Aksi Kibarkan Bendera Putih

RI Tak Alami Skenario Terburuk Lonjakan Covid

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa skenario terburuk lonjakan kasus Covid tak sampai terjadi di Indonesia. Sebelumnya, pemerintah sempat memprediksi lonjakan kasus Covid-19 dapat menyentuh angka 70 ribu per hari.

Namun, sampai hari ini, angka tertinggi hanya mencapai 50 ribuan kasus dalam sehari. Kendati begitu, Budi meminta semua pihak tetap mewaspadai penyebaran virus corona.

Budi mengakui jika penurunan lonjakan kasus harian turut disebabkan angka tes harian yang cukup tinggi. Menurut Budi, jumlah tes harian Covid-19 nasional rata-rata kini di angka 200 ribu.

Jumlah itu naik lebih dari dua kali lipat dari semula hanya berada di angka 60-70 ribuan. Budi berjanji akan terus meningkatkan angka tes harian sesuai arahan Presiden Joko Widodo di angka 300-400 ribu.

Lihat Juga : Panglima Bela Babinsa-Bhabinkamtibmas Usai Disindir Khofifah

22.404 Kasus Baru

Kasus positif Covid di Indonesia bertambah 22.404, Senin (2/8). Dengan demikian, total kasus positif sejak awal Maret 2020 hingga hari ini mencapai 3.462.800.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, kasus kematian hari ini bertambah 1.568, sehingga total kasus kematian akibat Covid mencapai 97.291 kasus. Sementara, sebanyak 32.807 dinyatakan sembuh hari ini, sehingga jumlah pasien sembuh mencapai 2.842.345 orang.

Dengan begitu, sampai saat ini masih ada 523.164 kasus aktif di seluruh Indonesia. Jumlah itu bertambah 11.91 orang dibandingkan kemarin.