Pemerintah Siapkan 49 Ribu Tempat Tidur Isolasi di Jawa-Bali

CNN Indonesia
Selasa, 03 Agu 2021 03:22 WIB
Pemerintah menyedaikan 49 ribu bed di isolasi terpusat di Jawa Bali yang dilengkapi dengan berbagai kebutuhan pasien.
Pemerintah menyiapkan 49 ribu tempat tidur atau ranjang di lokasi isolasi terpusat untuk pasien positif virus corona (Covid-19) yang tersebar di sejumlah daerah Pulau Jawa dan Bali. Ilustrasi (CNN Indonesia/Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah telah menyiapkan 49 ribu tempat tidur atau ranjang di lokasi isolasi terpusat untuk pasien positif Virus Corona (Covid-19) di Pulau Jawa dan Bali.

"Sudah kami siapkan 49 ribu, saya ulangi 49 ribu tempat tidur di pulau Jawa dan Bali," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers, Senin (2/8).

Luhut mengatakan lokasi isolasi terpusat itu telah dilengkapi dengan sejumlah kebutuhan pasien seperti, dokter, perawat obat-obatan, hingga oksigen. Pemerintah juga berharap ada peningkatan telusur dan tes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga kita bisa pisahkan orang yang kena dari keluarganya, sehingga klaster keluarga dihindari," ujarnya.

Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan isolasi terpusat di level desa hingga provinsi sangat penting bagi pasien Covid-19 dengan resiko tinggi seperti, ibu hamil, lansia, serta pasien yang memiliki komorbid.

Menurut Luhut, setelah pemerintah mendengar masukan dari para ahli dan analis yang merupakan gabungan dari para epidemiolog, pengendalian di Indonesia akan bertumpu pada tiga pilar yang sebelumnya telah disampaikan Presiden Joko Widodo.

"Pertama peningkatan cakupan secara cepat, terutama pada wilayah pusat mobilitas, saat ini kami sedang tingkatkan vaksinasi harian," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji membuka kemungkinan menjadikan Hotel Mutiara, di kawasan wisata Malioboro, sebagai lokasi isolasi terpusat (isoter) pasien Covid-19 bergejala ringan.

"Hotel Mutiara termasuk yang oleh Pak Gubernur rencana akan didedikasikan untuk Covid. Tapi, sepertinya tidak pada RS darurat tapi ke isolasi terpusat," kata dia, di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (2/8).

"Tapi kan karena itu beradanya di tengah kota, kemudian kalau RS kan tingkat infeksiusnya cukup tinggi maka rencana sejauh ini untuk isoter dulu," imbuhnya.

Infrastruktur ini setidaknya bisa menampung sekitar 200 pasien. Meski begitu, katanya, hotel yang diakuisisi Pemda DIY pada Oktober 2020 ini baru akan dialihfungsikan jika berbagai lokasi isoter sudah kelebihan beban.

"Sebetulnya kita pakai untuk cadangan kalau nanti di tempat lain sudah tidak memungkinkan. Tapi kan minat masuk ke isoter itu sedikit to. Selama ini [pasien] harus diopyak-opyak (didorong) untuk pindah ke isoter," sebut Aji.

Aji meyakini masyarakat maupun pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro akan memahami pengalihfungsian ini.

"Kalau tempatnya itu untuk isoter saya kira nggak begitu persoalan. Karena nanti ada pengawasan orang enggak boleh keluar-masuk d situ. Jadi tetap nanti ada pengamanan orang itu tidak bisa mobilitas," ungkap Aji.

Dari Makassar, Pemerintah menjadikan Kapal Motor (KM) Umsini sebagai lokasi isolasi apung terpadu untuk warga yang terpapar Covid-19 yang didominasi kluster keluarga.

Kurang lebih sekitar 100 pasien Covid-19 yang bergejala ringan dan tanpa gejala dari 47 puskesmas telah menjalani isolasi di atas kapal ini. Rencananya kapal tersebut akan berlabuh di sekitar Pulau Lae-lae selama 10 hari ke depan.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaInsert Artikel - Waspada Virus Corona. (Foto: CNN Indonesia/Fajrian)

"Hari ini secara resmi KM Umsini sudah bisa dimanfaatkan untuk warga Makassar yang terpapar covid dan tidak bergejala. Besar harapan masa isolasi berkisar 5-10 hari dan bisa sembuh sehingga bisa kembali menjalani aktifitasnya kembali," kata Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, Senin (2/8).

Klaim Dipersulit

Seorang warga terkonfirmasi positif Covid-19, Ridwan Marzuki (38) mengaku dipersulit saat akan meminta surat rujukan di Puskesmas Pampang Makassar untuk melakukan isolasi di Asrama Haji Sudiang.

Kepala Puskesmas Pampang dr Sugi mengatakan Ridwan terkonfirmasi positif tanpa gejala. Namun, pasien tersebut tidak mau dilakukan penelusura dan tidak ingin dikunjungi oleh tim medis.

"Dia tidak mau di-trakcing, tidak mau dikunjungi, cuma lewat telpon minta dirujuk ke Asrama Haji. Untuk mengeluarkan surat rujukan, tentunya perlu dilakukan pemeriksaan," beber Dr. Sugi, Senin (2/8).

Juru bicara Makassar Recover, Indira Mulyasari, menerangkan pihak puskesmas tidak akan mempersulit warga yang meminta surat rujukan isolasi.

"Pihak Puskesmas Pampang itu tidak pernah mempersulit pemberian surat rujukan," ucapnya, "Hanya saja yang bersangkutan tidak mau di-tracking dan menolak dikunjungi. Dia hanya minta dirujuk ke Rumah Sakit Asrama Haji," jelas Indira Mulyasari.

Menurutnya, pemberian surat rujukan mempunyai prosedur yang dipatuhi.

"Pihak puskesmas tentunya melakukan pemeriksaan dulu terhadap yang bersangkutan, bagaimana kondisinya, kalau gejalanya berat kita rujuk di rumah sakit, kalau gejala ringan bisa di rumah atau di rujuk ke tempat isolasi madiri yang telah tersedia," ungkapnya.

(iam/mir/kum/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER