Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengimbau warga Yogyakarta yang terpapar covid-19 untuk tak melakukan isolasi mandiri (isoman), jika tidak disertai pengawasan dan fasilitas yang memadai.
Ia meminta warga yang positif covid-19 untuk menjalani masa karantina di berbagai shelter atau fasilitas isolasi terpadu (isoter) yang disediakan oleh pemerintah.
"Jangan isoman, kalau ada yang gejala-gejala, baik yang OTG maupun yang tidak, lapor isoter," terang Basuki saat meninjau Balai Diklat PUPR Wilayah V, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta, Selasa (27/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Balai Diklat PUPR Wilayah V telah dikonversi menjadi shelter khusus penampungan pasien covid-19 sejak beberapa waktu lalu. Fasilitas ini disokong oleh RS Bhayangkara Polda DIY selama operasinya.
Shelter Balai Diklat PUPR Wilayah V ini memiliki total 108 ranjang yang 9 unit di antaranya telah terisi.
Kementerian PUPR, kata Basuki, juga telah membantu mempersiapkan beberapa infrastruktur sebagai fasilitas darurat terpadu untuk penanganan pasien covid-19.
Di Yogyakarta, selain Balai Diklat PUPR, ada pula Rumah Susun ASN BBWS Serayu Opak, Asrama Mahasiswa UGM, dan Asrama Mahasiswa UNY.
Masing-masing bangunan tersebut memiliki pengampu berbeda, mulai dari Polri, TNI, hingga perguruan tinggi.
"Secara umun, isoter-isoter kami sudah bagus. Beberapa rusun PU yang baru-baru juga sudah kita manfaatkan," imbuhnya.
Secara umum, Basuki menilai kesiapan penanganan covid-19 di Yogyakarta melalui pengadaan fasilitas isoter sudah cukup baik. Berdasarkan laporan yang ia terima, ada sekitar 900 ranjang dari total seluruh shelter di DIY.
"Kita berdoa supaya tidak sampai penuh," harapnya.
Basuki menjamin sarana dan prasarana pada shelter-shelter yang disediakan oleh pemerintah. Warga, lanjutnya, tidak perlu meragukan pengawasan dari petugas medis, logistik, vitamin, hingga obat-obatan.
"Kondisinya baik, air conditioning ada, nyaman. Jadi, tolong supaya kalau ada yang isoman, ada keluarga yang isoman, jangan biarkan isoman, lapor ke sini. Kalau perlu dijemput. Kalau dia isoman, ya kalau ada dokternya yang monitor, yang penting adalah oksigennya," tutur dia.
Di sela-sela kunjungannya, Basuki juga menyempatkan diri menyapa salah satu pasien penghuni Shelter Balai Diklat PUPR Wilayah V via panggilan video.
Basuki dalam agendanya menyambangi DIY juga menyempatkan diri meninjau dua rumah sakit penanganan covid-19. Yaitu, RSUP Dr Sardjito dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 di Bambanglipuro Bantul.
Dalam kesempatan itu, ia juga menambahkan sejumlah fasilitas untuk kedua faskes itu. Antara lain, 30 tempat tidur di Rumah Sakit Lapangan Khusus covid-19 di Bambanglipuro Bantul serta 65 ranjang ICU di RSUP Dr Sardjito.
(kum/bir)