Dia mendapati baru 43 yang sudah memasang dari total 85 anggota DPR Fraksi Golkar. Setengah anggota fraksi belum memasang gambar sang Ketua Umum. Sementara dari 34 pengurus DPD I, ada 11 daerah yang belum memasang billboard dan videotron Airlangga Hartarto.
Saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com soal ini, Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia mengklaim semua kader patuh perintah DPP Golkar. Pemasangan billboard hanya tinggal menunggu waktu.
"Mereka sedang mempersiapkan kok bukan berarti mereka tidak mau pasang billboard dan videotron Ketum. Itu situasi di daerah masing masing kan berbeda, persoalan teknis saja itu," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Meskipun banjir kritikan dari berbagai kalangan karena dianggap berkampanye untuk Pilpres 2024 di tengah pandemi covid-19, Doli menanggapinya dengan santai.
Dia menegaskan bahwa pemasangan billboard dan videotron tidak mengganggu kegiatan sosial yang dilakukan Partai dalam membantu penanganan pandemi.
"Partai politik memang bentuk kegiatannya bagaimana supaya dikenal dan diterima masyarakat, melalui berbagai aktivitas jadi yang namanya pasang spanduk, baliho itu kan memang sudah dilakukan semua parpol sejak dulu. Jadi itu tidak ada hubungannya dengan sensitivitas terhadap pandemi," ujar Doli.
Grup percakapan WhatsApp Fraksi Golkar sempat riuh setelah Wakil Ketua Umum Nurul Arifin memberikan arahan soal penundaan pemasangan billboard dan videotron.
Secara mendadak pada 14 Juli, Nurul Arifin meminta para legislator Beringin menunda pemasangan billboard dan videotron bergambar Airlangga sampai pandemi melandai.
Namun sejumlah anggota fraksi Golkar langsung bereaksi menolak permintaan tersebut. Sebagian beralasan sudah terlanjur mengikat kontrak pemasangan jangka panjang. Biaya sudah dibayar.
Sejauh ini, ada pula anggota DPR Fraksi Partai Golkar yang turut memasang foto diri dalam baliho Airlangga Hartarto. Kader yang berbuat demikian langsung kena tegur dan diketahui oleh kader lainnya.
"Tidak ada foto selain Ketum. Demikian arahannya," tutur petinggi Partai Golkar.
(bmw/bmw)