Sayembara Tugu Pamulang yang Sempat Viral Berhadiah 20 Juta

CNN Indonesia
Rabu, 11 Agu 2021 18:33 WIB
Tugu Pamulang di Tangerang Selatan yang sempat viral karena bentuknya tidak seperti desain awal. (CNN Indonesia/Suriyanto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Banten Wahidin Halim menggelar sayembara desain untuk Tugu Pamulang, di Bundaran Jalan Siliwangi, Tangerang Selatan. Sayembara itu digelar buntut viral di media sosial bentuk tugu yang tidak sesuai dengan desain awal.

Wahidin mengatakan, dengan sayembara itu, akan terjaring ide atau gagasan masyarakat untuk menghasilkan desain, dalam suasana kompetisi terbuka.

"Kompetisi terbuka mengenai ide atau gagasan desain ini memberikan kesempatan kepada publik untuk berpartisipasi dalam menghasilkan desain-desain yang inovatif dan terbaik," kata Wahidin dalam keterangannya, Rabu (11/8).

Total hadiah sayembara itu mencapai Rp20 juta. Adapun juri yang menilai adalah Agung Nugraha dari Ikatan Arsitek Indonesia dan Mufti Ali dari Budayawan dan Seniman.

"Pendaftarannya dibuka pada tanggal 10-17 Agustus 2021. Pengumpulan karya pada 17 Agustus-10 September 2021. Untuk penjurian dilakukan pada 10 September-16 September 2021. Sedangkan pemenang akan diumumkan pada 17 September 2021," katanya.

Tugu Pamulang disebut mirip menara penyimpan air atau toren. (Detikcom/Andhika Prasetia)

Bangunan Tugu Pamulang beberapa waktu lalu viral di media sosial dan menjadi sorotan warganet setelah beredar foto yang menyandingkan desain awal Tugu Pamulang dengan hasil akhirnya.

Sejumlah netizen bahkan ada yang mengejek bentuk Tugu Pamulang bak sebuah toren atau menara penampung air.

Berdasarkan keterangan Pemprov Banten, pembangunan Tugu itu awalnya direncanakan pada 2017. Adapun pembangunan Tugu Pamulang berdasarkan desain seperti yang sudah dibangun sekarang ini.

Kemudian setelah pembangunan selesai, Pemkot Tangerang Selatan meminta Tugu untuk diubah sesuai dengan desain yang telah diviralkan. Namun, revitalisasi tugu itu urung dilakukan hingga 2021 lantaran adanya refocussing anggaran akibat pandemi Covid-19.

(yoa/sur)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK