Cerita Megawati Ajari Puan Salaman dan Minta Jokowi Blusukan

CNN Indonesia
Jumat, 13 Agu 2021 00:48 WIB
Megawati menilai untuk menjadi pemimpin di negara sebesar Indonesia harus menjadi pemimpin lapangan dan bertemu dengan rakyat.
Megawati menilai untuk menjadi pemimpin di negara sebesar Indonesia harus menjadi pemimpin lapangan dan bertemu dengan rakyat. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku mengajari anak-anaknya agar 'bersalaman' atau jabat tangan dengan rakyat. Ajaran ini ia sampaikan termasuk kepada anaknya yang saat ini menjabat Ketua DPR RI, Puan Maharani.

"Saya ajari anak-anak saya, sama Mbak Puan, kamu harus salaman," kata Mega dalam diskusi Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa yang disiarkan di kanal Youtube BKNP PDIP, Kamis (12/8).

Kepada anaknya, Mega menunjukkan bahwa tangannya mungkin telah berjabat tangan dengan rakyat yang terkena lepra dan gatal-gatal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini tangan saya, mungkin salaman sama orang lepra, mungkin salaman sama orang gatelan, tapi itulah tangan rakyat," kata Mega menirukan percakapan dengan anaknya.

Menurut Mega, menjadi pemimpin di negara sebesar Indonesia harus menjadi pemimpin lapangan. Sebab, menurutnya, teori kerap tidak sejalan dengan keadaan di lapangan.

"Kadang-kadang teori itu criss cross sama keadaan lapangan, kalau orangnya itu enggak ngerti lapangannya kayak gimana," tambahnya.

Oleh karena itu, Mega juga meminta kepada Presiden Joko Widodo agar ia blusukan. Pasalnya, kata Mega, dulu pun ia blusukan.

Menurutnya, menjadi pemimpin harus bertemu dengan rakyat dan menunjukkan batang hidungnya kepada rakyat. Hal ini juga Mega ajarkan kepada anak-anaknya.

"Saya bilang pada Pak Jokowi, blusukan Pak, blusukan, saya tuh dulu blusukan," kata Mega.

"Pemimpin itu harus memimpin rakyat. Artinya bertemu dengan rakyat. Supaya rakyatmu tahu hidungmu itu lho, saya bilang," sambungnya.

Pada kesempatan tersebut Mega menegaskan bahwa ia tidak ingin menjadi presiden lagi. Kendati demikian, ia berpesan kepada para pemimpin di Indonesia agar mengerti kehidupan rakyat yang sebenarnya.

Ia juga mengajak agar semua pihak kembali mengikuti Undang-Undang Dasar 1945. Menurut Mega, terdapat banyak undang-undang yang tidak sesuai dengan sumber perundang-undangan.

"Banyak perundangan tidak melihat sumber perundang-undangan itu," kata Mega.

(iam/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER