Sangadji tak patah semangat. Saat kunjungan kerja Desa Iha, Luhu, Ketapang, Olas dan ani Seram Bagian Barat, dia mendirikan sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) pertama yang pertama.
"Di sana AM Sangadji sebagai tenaga guru namun sekolah yang sempat beroperasi selama beberapa tahun itu terhenti akibat minim tenaga guru," tutur Mony cicit Sangadji.
Sejarawan Soedjono Hardjosoediro mengatakan AM Sangadji juga sempat mengoordinir buruh hingga sopir di masa pergerakan. Tempat tinggalnya di Jalan Molenvliet West nomor 100 (kini Jalan Gajah Mada) jadi markasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di rumahnya tempat berkumpul anak-anak muda yang berprofesi sopir angkot, mereka diajari tentang keislaman," kata Mony mengutip cerita Prof Soedjono.
Indonesia merdeka. Gegap gempita tampak di mana-mana. Tetapi daerah luar Jawa telat mengetahuinya. Sangadji tahu itu dan tak hanya diam.
Dia menyampaikan berita kemerdekaan dari Samarinda hingga Banjarmasin, Kalimantan Timur. Sangadji pun senantiasa mengibarkan bendera merah putih di wilayah yang dikunjunginya. Dia ingin segalanya menjadi terang, bahwa Indonesia telah merdeka.
Manuvernya tercium oleh Belanda yang kembali datang usai Jepang menyerah. Sangadji ditangkap lalu dipenjarakan di Banjarmasin. Tak jera, Sangadji ingin lanjut berjuang dengan hijrah ke Jawa. Sempat memimpin laskar Hizbullah di Yogyakarta.
Militansinya kala itu tak perlu diragukan meski telah berumur. Para pemuda pun angkat topi untuk dirinya. Sangadji wafat di Yogyakarta saat Belanda melancarkan Agresi Militer yang pertama.
Warga desa Rohomoni, Pulau Haruku, Maluku Tengah menemui Komisi IV DPRD Provinsi Maluku pada 9 Agustus 2021 lalu. Mereka mengusulkan mendiang Abdul Muthalib Sangadji menjadi Pahlawan Nasional.
Masyarakat yakin AM Sangadji berperan penting hingga Indonesia merdeka. Kontribusinya besar. Mulai dari bidang pendidikan hingga mencerahkan masyarakat umum tentang pentingnya masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Jadi AM Sangadji tokoh Maluku yang mempunyai peran penting selama kemerdekaan, itu fakta dan sejarah,"ucap ketua Komisi IV DPRD Maluku, Samson Atapari, di gedung DPRD Maluku, Senin, (9/8).
Samson mengatakan Komisi IV sudah menerima usulan itu. Pula, telah disepakati, sehingga akan diusulkan kepada pemerintah pusat di Jakarta.
Sekda Pemprov Maluku Sadli Lei menuturkan bahwa Pemprov Maluku mendukung penuh pengusulan AM Sangadji sebagai tokoh Pahlawan Nasional. Dia berharap syarat-syarat administrasi bisa lekas rampung.
"Mudah-mudahan seluruh dokumen secepat rampung agar secepat diteruskan kepada kementerian terkait untuk diputuskan oleh Presiden Jokowi," ucapnya.