Jejak Lantang Jerinx Berujung Suntik Vaksin Sinovac

CNN Indonesia
Minggu, 15 Agu 2021 15:11 WIB
Suntikan Sinovac ke tubuh Jerinx sekaligus mengakhiri keraguan sang penggebuk drum Superman Is Dead (SID) itu terhadap vaksin yang selama ini juga dia kritisi.
Jerinx disuntik vaksin Covid-19 Sinovac. (Arsip Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Musikus I Gede Ari Astina alias Jerinx resmi mendapat suntikan vaksin virus corona (Covid-19) produksi China, Sinovac di Polda Metro Jaya, Jakarta, hari ini Minggu (15/8).

Suntikan Sinovac ke tubuh Jerinx sekaligus mengakhiri keraguan sang penggebuk drum Superman Is Dead (SID) itu terhadap vaksin yang selama ini juga dia kritisi.

Jerinx dikenal lantang mempersoalkan penangan pandemi yang berdampak pada ketidakadilan terhadap masyarakat. Termasuk di antaranya terkait vaksinasi sebagai syarat segala perizinan aktivitas yang dia kritisi sebagai kebijakan diskriminatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jerinx baru keluar dari penjara atas tuduhan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian lewat akun media sosial pribadinya @jrxid. Dalam unggahan yang dibuat pada 13 Juni 2020 lalu itu, Jerinx menyebut bahwa IDI dan pihak rumah sakit merupakan kacung Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Denpasar memvonis Jerinx dengan hukuman 1 tahun 2 bulan penjara. Gugatan banding di tingkat Pengadilan Tinggi Denpasar kemudian memotong masa hukuman Jerinx menjadi 10 bulan. Atas kasus tersebut, Jerinx bebas murni 8 Juni 2021 lalu.

Dipenjara tak membuat nyali Jerinx surut untuk mengutarakan pendapatnya terkait penanganan pandemi virus corona. Selepas dari bui, Jerinx bersuara keras menuding sejumlah artis yang telah 'di-endorse' mengumumkan ke publik positif corona.

Atas pendapatnya tersebut, salah seorang pegiat media sosial Adam Deni mempertanyakan Jerinx soal data terkait artis-artis yang 'di-endorse Covid'. Sejak itu, Jerinx memasuki babak perseteruan baru.


Pada 2 Juli 2021, akun media sosial Jerinx tiba-tiba hilang. Merasa heran, Jerinx lantas menelepon Adam dan menuding dia sebagai pihak yang menghilangkan akun media sosialnya.

Saat menelepon Deni, Jerinx diduga mengeluarkan kata-kata kasar dengan mengeluarkan kalimat bernada ancaman. Adam lantas melaporkan Jerinx ke Polda Metro Kaya terkait dugaan pengancaman imbas dituduh jadi dalang hilangnya akun media sosial milik Jerinx.

Setelah dilakukan gelar perkara oleh kepolisian, laporan terhadap Jerinx akhirnya ditingkatkan statusnya ke tahap penyidikan. Jerinx resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pengancaman pada pegiat media sosial Adam Deni pada Sabtu (7/8) lalu.

Polisi kesulitan memanggil Jerinx untuk menggali keterangan. Penyidik dari Jakarta bahkan terpaksa 'jemput bola' terbang ke Bali untuk memeriksa Jerinx. Di sana, aparat menyita telepon seluler Jerinx untuk penyidikan.

Jerinx pada akhirnya manut memenuhi panggilan setelah dua kali mangkir karena alasan tak bisa dites swab untuk syarat perjalanan udara. Dia memilih jalur darat, menempuh ratusan kilometer perjalanan Bali-Jakarta.

Selepas pemeriksaan, Jerinx yang dikenal kritis pun menjadi kompromis. Ia menyerukan masyarakat untuk mendukung program vaksinasi nasional agar pandemi covid-19 lekas terkendali

Melalui akun Instagram terbarunya, @true_jrx, Jerinx mengaku sudah 'mundur' dari komentar dan polemik Covid-19 per 4 Juli 2021. Ia menegaskan selama ini ia mempercayai eksistensi Covid-19. Ia mengklaim hanya berusaha menjadi penyeimbang dari sudut pandang berbeda di tengah pandemi Covid-19.

Jerinx meminta maaf apabila ada pihak yang tersinggung dengan pernyataan 'endorse Covid-19' yang kerap ia lontarkan melalui unggahan di akun instagram sebelumnya @Jrxsid.

"Saya tidak pernah mengecilkan nilai nyawa siapapun, saya turut berduka atas semua korban Covid-19," ujar Jerinx.

Jerinx mengaku bahwa awalnya dia ragu menjalani vaksinasi. Dari hasil penelusuran yang ia baca, orang yang punya riwayat penyakit hepatitis harus konsultasi dulu sebelum divaksin.

Setelah berdiskusi dengan ahli virus atau virolog, Jerinx diyakinkan bahwa vaksin Sinovac, yang kebetulan tersedia saat ini, aman digunakan bagi penderita komorbid hepatitis.

"Dokter Indro meyakinkan saya kalau Sinovac aman untuk orang yang punya riwayat penyakit seperti saya," ujar Jerinx usai disuntik vaksin Sinovac.

(rzr/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER