Erupsi Merapi, Sultan HB X Sebut Warga Belum Perlu Mengungsi
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan masyarakat belum perlu mengungsi seiring dengan erupsi Gunung Merapi, Senin (16/8) pagi ini.
Erupsi pagi ini memunculkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 3,5 kilometer dari puncak Merapi.
"Belum saya kira masyarakat belum akan meninggalkan tempat (dari rumah ke pengungsian)," kata Sultan di DPRD DIY, Danurejan, Kota Yogyakarta, Senin (16/8).
Pernyataan Sultan menyesuaikan rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa mengikuti anjuran dari balai tersebut terkait situasi Merapi terkini.
"Kami menunggu berita dari sana (BPPTKG). Kami tidak bisa memprediksi (potensi bahayanya)," ucap Sultan.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Merapi yang berlokasi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah dilaporkan beberapa kali mengeluarkan awan panas guguran sejak Senin (16/8) pagi.
Berdasarkan pengamatan BPPTKG, guguran awan panas satu di antaranya terpantau terjadi pada 05.53 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menjelaskan awan panas guguran pada waktu itu memiliki jarak luncur 3,5 kilometer. Termonitor lewat seismogram dengan amplitudo 66 mm dan durasi 289 detik.
"Tinggi kolom 600 meter dari puncak. Jarak luncur 3.500 meter ke arah barat daya," urai Hanik.
Selama periode pengamatan 6 jam terakhir, Gunung Merapi terpantau 9 kali mengeluarkan guguran lava pijar ke arah barat daya. Jarak luncur maksimal mencapai 1,5 kilometer.
Masih pada periode yang sama, tercatat aktivitas kegempaan Gunung Merapi antara lain 48 kali gempa guguran; 11 kali fase banyak, 10 kali vulkanik dangkal.
Dengan situasi ini, BPPTKG masih tetap mempertahankan status Level III pada Gunung Merapi. "Tingkat aktivitas Merapi masih di tingkat Siaga," sambung Hanik.
Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap berbagai potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
(kum/ain)