Menkes soal RI Selesai Vaksin 10 Tahun: Tidak Sebodoh Itu

CNN Indonesia
Senin, 16 Agu 2021 21:45 WIB
Ilustrasi. Menkes Budi mengklaim saat ini Indonesia berada di peringkat ke-9 di dunia dalam hal kecepatan proses vaksinasi Covid-19. (CNN Indonesia/Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini bahwa proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia bisa berjalan lebih cepat. Oleh karena itu, ia menyanggah sebuah laporan kajian yang memprediksi bahwa proses vaksinasi Indonesia baru akan rampung setidaknya dalam waktu 10 tahun.

Budi mengklaim saat ini Indonesia berada di peringkat ke-9 di dunia dalam hal kecepatan proses vaksinasi.

"Itu untuk menjawab keragu-raguan tulisan satu majalah terkenal yang bilang bahwa dengan laju vaksinasi seperti ini bangsa Indonesia akan selesai 10 tahun, kita ingin sampaikan, mungkin kita tidak sebodoh itu, selesaikan vaksinasi dengan lebih cepat," ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual, Senin (16/8) malam.

Sebelumnya, sebuah studi dari John Hopkins University memprediksi proses vaksinasi di Indonesia akan memakan waktu 10 tahun lebih untuk mencapai herd immunity, berdasarkan laju vaksinasi yang lambat.

Budi menjelaskan, sampai dengan Senin, capaian vaksinasi sudah mencapai 83 juta suntikan. Jika merujuk data Satgas Covid-19, secara rinci, suntikan dosis pertama baru mencapai 54,3 juta, sementara suntikan dosis kedua mencapai 28,5 juta.

"Mengenai progres vaksinasi, alhamdulillah per hari ini sudah mencapai 83 juta suntikan. Untuk diketahui, kita mulai 13 Januari, dan mencapai angka 50 juta di 8 Juli. Jadi sekitar 27 minggu untuk mendapat 50 juta," paparnya.

Giat Vaksinasi di Daerah

Sementara itu sejumlah daerah terus berupaya memaksimalkan program vaksinasi di wilayah masing-masing seperti yang terjadi di Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur), dan Samarinda (Kalimantan Timur).

Pemkot Bandung mengklaim jumlah masyarakat yang telah menerima vaksin covid-19 saat ini mencapai satu juta orang. Pemkot Bandung pun menargetkan 70 persen warga Kota Bandung  atau 1,9 juta jiwa selesai vaksinasi pada September 2021.

"Jadi Kota Bandung itu target vaksinasinya sekitar 1.952.000 orang. Alhamdulilah, dosis pertama sudah lebih dari 1 juta orang atau di angka 52 persen. Dosis keduanya sudah 30 persen sekitar 528 ribu orang," kata dia di Bandung, Senin (16/8).

"Selama vaksinnya ada, kami yakin bisa mencapai 70 persen di September tercapai," imbuhnya.

Terpisah, di Surabaya per hari ini kurang lebih telah tercapai vaksinasi dengan persentase yang hampir sama dengan di Bandung.

"Hari ini sudah 74 persen dari seluruh yang ada di Surabaya, ini dihitung warga Surabaya Untuk suntikan kedua, sudah hampir 50 persen," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Untuk menggalakkan penyuntikan vaksin, Pemkot dan Polrestabes Surabaya pun bekerja sama menggunakan Mobil Respon Cepat Vaksin Merdeka Keliling. Setidaknya ada 24 mobil yang siap digunakan untuk melakukan vaksinasi di kecamatan yang tersebar se-Surabaya.

Sementara itu di Samarinda, masih banyak orangtua yang mengeluhkan sulitnya mendaftarkan vaksinasi dosis 1 untuk anak-anak usia 12 tahu ke atas. Keluhan tersebut menyusul dengan isu kebutuhan vaksinasi Covid19 di daerah setempat.

"Susah sekali mendapatkan vaksin untuk anak-anak di Samarinda ini. Mendaftarkan ke puskesmas, tapi bingung bagaimana karena informasi simpang siur," kata Meilia warga Pramuka Samarinda.

Tidak hanya Meilia, Siti Hajar (38) juga mengeluhkan hal yang sama. Warga jalan Perjuangan ini menyebut, sebagai orangtua dia khawatir remaja akan lebih banyak menderita Covid19 karena belum banyak program vaksinasi anak di Samarinda.

"Saya dengar ada, tapi di Samarinda Seberang. Terus terang, kami membutuhkan itu untuk anak-anak. Khawatir kalau pas anak main di luar," katanya.

Sementara itu, per Senin ini sebanyak 500 dosis vaksin ke 2 disuntikkan ke ratusan pelajar di Kota Samarinda. Kepala BIN daerah Kaltim, Brigjen TNI Danni Koswara, menerangkan program vaksinasi untuk remaja di wilayah itu saat ini fokus dilaksanakan mengambil tempat di SMPN 36 Samarinda, dan diikuti oleh ratusan pelajaran di ibu kota provinsi tersebut.

"Rencananya kita akan melaksanakan vaksinasi seminggu dua kali. Untuk besaran jumlah akan menyesuaikan petunjuk dari atas," kata dia.

(yoa, hyg, frd, yov/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK