Sebuah bendera Merah Putih berukuran raksasa dikibarkan di kaki Gunung Merapi, tepatnya Bukit Klangon, Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Sleman, DIY, Selasa (17/8). Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 RI ini sempat diwarnai kejadian erupsi.
Upacara diikuti para pegawai pemerintahan daerah setempat, bersama relawan Komunitas Siaga Merapi (KSM) dan masyarakat sekitar. Upacara dimulai pukul 10.00 WIB tepat. Kapolsek Cangkringan AKP Nidia Ratih jadi inspektur upacara. Adapun bendera yang dipakai untuk upacara ini berukuran 9x6 meter. Dipanggul bersama oleh 14 orang dari TNI, Polri, serta anggota Muspika.
Sebelum upacara berlangsung, sempat terjadi erupsi pada Gunung Merapi. Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas meluncur sejauh 1 kilometer ke arah barat daya. Tercatat seismogram dengan amplitudo 17 mm dan durasi 62 detik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lurah Glagaharjo, Suroto menyebut lokasi upacara Bukit Klangon berjarak 4 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
"Alhamdulillah dengan kita ikut memperingati hari ulang tahun ke-76 ini Merapi sangat mendukung. Artinya tadi ada luncuran tetapi juga luncuran ke wilayah barat. Jadi wilayah Selatan, kita Glagaharjo masih aman," katanya di lokasi, Selasa (17/8).
Pria yang karib disapa Mbah Roto itu berujar, upacara peringatan kemerdekaan di Bukit Klangon rutin digelar tiap tahunnya sejak 2018.
Upacara tahun ini juga diselenggarakan dengan menyesuaikan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Sehingga, jumlah pesertanya pun dibatasi maksimal 50 orang saja.
Mbah Roto melanjutkan, upacara terselenggara sebagai pengingat akan perjuangan para pahlawan mengusir penjajah. Bentrok antara pejuang dan tentara Jepang pernah terjadi di masa lampau.
"Sejarah dulu di Kali Bebeng di situ untuk singgah para tentara Jepang, di sini ada pertempuran dan alhamdulillah dimenangkan oleh pahlawan-pahlawan kita. Jadi, di sini masih ada tinggalan Goa Jepang yang ada di barat bukit Klangon ini. Masih ada 4," bebernya.
Tersimpan harapan bagi Mbah Roto dan warga Glagaharjo bahwa Hari Kemerdekaan ke-76 RI ini menjadi momen kebangkitan dari negeri yang tengah dilanda pandemi Covid-19.
Sementara, erupsi Merapi terpantau kembali terjadi seusai momen upacara bendera rampung. Tepatnya, pukul 10.49 WIB.
Berdasarkan laporan BPPTKG, awan panas guguran meluncur sejauh 1,3 kilometer ke arah Barat Daya atau Kali Bebeng. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 15 mm dan durasi 107 detik.
BPPTKG sendiri per hari ini masih mempertahankan status Siaga (level III) yang ditetapkan sejak 5 November 2020.
Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap berbagai potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
(kum/ain)