Ketua DPRD Solok: Ricuh Anggota Dewan Imbas Dinamika Politik

CNN Indonesia
Kamis, 19 Agu 2021 03:45 WIB
Ketua DPRD Solok Dodi Hendra mengajak anggota dewan mensucikan hati dan membersihkan jiwa agar bisa mengikuti rapat paripurna dengan tertib.
Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra buka suara terkait kericuhan dalam sidang paripurna. Ilustrasi (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Padang, CNN Indonesia --

Ketua DPRD Kabupaten Solok Dodi Hendra mengatakan kericuhan dalam sidang paripurna terjadi karena dinamika politik yang tinggi. Dodi pun memutuskan untuk menunda rapat paripurna sampai waktu yang belum ditentukan.

"Terkait kericuhan, jadi masalahnya itu, itulah dinamika politik, dan semuanya baik kok, dan akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat khususnya Kabupaten Solok," kata Dodi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (18/8).

Dodi mengajak para anggota DPRD Solok mengikuti rapat paripurna dengan tertib. Ia pun meminta para wakil rakyat itu menyucikan hati dan membersihkan jiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mari kita lakukan (rapat) itu sebagaimana mestinya. Saya meminta kepada kawan-kawan mari sucikan hati dan bersihkan jiwa." ujarnya.

Dodi menjelaskan kericuhan dipicu peraturan gubernur yang menyebut surat pemberitahuan boleh ditandatangani oleh wakil ketua DPRD. Kondisi itu, kemudian membuat dualisme pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan rapat paripurna DPRD Solok turut digelar ditempat terpisah yang dipimpin oleh wakil ketua DPRD. Rapat paripurna 'tandingan' itu diselenggarakan di daerah Cinangkiak.

Menurutnya, wakil ketua DPRD memulai kegiatan yang sama di tempat berbeda sekitar pukul 12.00 WIB atau berbarengan dengan rapat paripurna yang dirinya pimpin.

"Sehingga terjadi dualism dan memicu pertengkaran pada hari ini," katanya.

Dodi menolak dirinya dinilai tak layak memimpin sidang paripurna. Menurutnya, peraturan gubernur yang membuat banyak kerancuan dan kebingungan. Ia bakal meminta Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Kementerian Dalam Negeri segera melakukan perubahan.

"Kalau hari ini terjadi di sini, tentu seluruh kabupaten kota di Indonesia akan berbuat seperti ini juga lain kali. Jadi kita akan minta gubernur dan Mendagri untuk melihat keadaan ini," ujarnya.

Mosi Tak Percaya ke Ketua DPRD

Sementara itu, Ketua Fraksi PAN DPRD Solok, Aurizal mengatakan sejumlah anggota dewan masih menolak Ketua DPRD Solok Dodi Hendra memimpin rapat. Menurutnya, para anggota dewan melayangkan mosi tak percaya kepada Dodi.

"Sejumlah anggota dewan menolak Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra sebagai pemimpin rapat karena mosi tak percaya kepada Dodi Hendra masih berjalan," kata Aurizal.

Aurizal menyebut mosi tidak percaya dilayangkan sejumlah anggota dewan karena Dodi dianggap dinilai tidak menjalankan tugas dan fungsi sebagai ketua DPRD.

Anggota DPRD Solok dari Fraksi Hanura Sutan Muhammad Bahri menyebut kericuhan tersebut juga dipicu sikap seorang anggota dewan yang berdiri menantang dan mengancam melempar asbak kaca. Ancaman ini yang membuat anggota dewan lainnya bereaksi.

Tak hanya Sutan, sejumlah anggota dewan lainnya juga tidak terima dengan gaya preman wakil rakyat tersebut. Situasi semakin tidak kondusif, anggota dewan yang mengancam tersebut diseret keluar dari ruangan oleh petugas keamanan.

(nya/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER