Jual Senpi Rakitan di Medsos, Mantan Pegawai Bank Diringkus

CNN Indonesia
Kamis, 19 Agu 2021 14:39 WIB
Mantan pegawai bank berinisial RAG ditangkap polisi karena menjual senjata api rakitan di media sosial.
Ilustrasi. (iStockphoto/Milan Markovic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang mantan pegawai bank berinisial RAG ditangkap polisi lantaran menjual senjata api rakitan melalui media sosial.

Kapolsek Tebet Kompol Alexander Yurikho mengatakan pengungkapan ini berawal dari patroli siber untuk memantau apapun yang berpotensi menjadi pelanggaran hukum. Hasilnya, didapati dugaan transaksi jual beli senpi rakitan.

Informasi itu, kata Alexander, lantas didalami dan berhasil meringkus tersangka RAG pada Selasa (17/8) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah diamankan benar ada adanya adalah sebuah senpi rakitan," kata Alexander kepada wartawan, Kamis (19/8).

Senpi rakitan jenis revolver 9 mm ini dimiliki tersangka sejak November 2020. Senpi itu, dijual oleh tersangka seharga Rp7 juta. Penyidik masih melakukan pendalaman terkait pembuatan dan dari mana tersangka memperoleh senpi rakitan tersebut.

Dari hasil pemeriksaan puslabfor, kata Alexander, senpi rakitan yang dimiliki terbilang memiliki kualitas cukup baik.

"Ini kualitas yang cukup baik untuk meledakkan sebuah peluru. Artinya, ini senjata rakitan yang bentuk kualitasnya mirip dengan senjata pabrikan," ujarnya.

Alexander menuturkan saat ini penyidik juga masih mendalami motif tersangka memiliki senpi rakitan itu hingga akhirnya menjualnya di medsos.

Penyidik, lanjutnya, juga mendalami soal kemungkinan senpi rakitan itu pernah digunakan tersangka untuk melakukan aksi kejahatan.

"Apakah mungkin ada keterlibatan di kejahatan sejenis pengguna senjata api, mungkin perampokan nasabah bank dan sebagainya, proses itu masih kita telusuri dan sekali lagi," tutur Alexander.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 1ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman pidana maksimal 20 tahun penjara.

(dis/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER