Mural 'Wabah Sesungguhnya Adalah Kelaparan' Dihapus di Kalsel

CNN Indonesia
Jumat, 20 Agu 2021 10:32 WIB
Petugas Satpol PP juga menghapus mural 'Wabah Sebenarnya Adalah Kelaparan' di Banjarmasin, Kalsel, agar tidak menimbulkan multitafsir.
Ilustrasi mural. (Foto: AP/Wong Maye-E)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petugas Satpol PP kembali menghapus mural bertema kritik sosial. Kali ini mural yang dihapus bertuliskan 'Wabah Sebenarnya Adalah Kelaparan' berada di Jalan RE Martadinata, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Kepala Satpol PP dan Damkar Kota Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin menyampaikan mural itu dihapus agar tidak menimbulkan penafsiran yang beragam di masyarakat.

"Semata-mata untuk mencegah kesalahan persepsi dan menimbulkan multitafsir," kata Muzaiyin, dikutip Detikcom, Jumat (20/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tulisan yang ditulis oknum tidak dikenal ini langsung kami hapus. Malam Kamis sudah dilakukan penghapusan dan dilakukan pengecatan ulang," ujarnya.

Mural 'Wabah Sebenarnya Adalah Kelaparan' itu ditulis di tembok dengan huruf kapital dan stroke hitam serta berlatar kuning. Di sudut kiri, tertulis kalimat 'Seni Bukan Kriminal'. Lokasi mural tersebut tak jauh dari Balai Kota Banjarmasin.

Selain karena menimbulkan multitafsir, Muzaiyin menilai coretan di tembok itu merusak keindahan ruang publik, karenanya petugas Satpol PP menghapus mural tersebut.

Dia mengingatkan warga agar sama-sama menjaga keindahan kota maupun fasilitas ruang publik dengan tidak melakukan aksi corat-soret di tembok.

"Harapan kita ruang publik dan fasilitas umum lainnya dipelihara dengan baik dan terbebas dari aksi corat-coret, terutama hal-hal yang berkaitan menimbulkan kesalahan persepsi. Intinya kami berharap ada kepedulian warga kota untuk menjaga keindahan dan kenyamanan kota kita juga," ujarnya.

Sebelumnya, mural dengan tulisan yang sama 'Wabah Sesungguhnya Adalah Kelaparan' juga dihapus di Ciledug, Kota Tangerang. Mural itu terpampang di sebuah pintu seng di Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Ciledug.

Saat ini mural itu telah dicat ulang dengan warna cat lain sehingga tulisan di gambar tersebut tak lagi terlihat.

Camat Ciledug Syarifuddin mengklaim mural tersebut dihapus pada Selasa (17/8) atas permintaan warga. Menurutnya, mural semestinya tak dibuat di atas tembok ataupun pintu milik warga.

"Kalau dari sisi seni sih baguslah, tapi karena bukan pada tempatnya akhirnya jadi enggak nyaman," ucap Syarifuddin.

(detik/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER