Viral Bersalin Ditandu 37 Km di Seram, Nihil Akses Ambulans

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Agu 2021 12:40 WIB
Para warga yang menandu melewati medan pegunungan yang membahayakan, menyeberang sungai hingga kelelahan dan mesti bergantian.
Viral ibu hamil di Seram, Maluku yang mesti ditandu menuju puskesmas untuk bersalin. (CNN Indonesia/Said)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah video viral menampilkan ibu hamil bernaman Yuliana Lasatira ditandu warga sejauh 37 kilometer menuju Puskesmas untuk bersalin. Yuliana ditandu karena tak ada akses jalan untuk ambulans ke kampungnya.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Huku Kecil, Elfaputi pedalaman pulau Seram Bagian Barat, Maluku.

Warga memutuskan menandu perempuan yang hamil tua ini sampai ke jalan raya. Mereka sempat melewati medan pegunungan yang membahayakan dan menyeberang sungai Pasinaru petuanan Desa Ariholo, Kecamatan Elfaputi, Seram Bagian Barat, Maluku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video ini nampak tujuh orang warga mengawal ibu hamil, mereka masing-masing Kepala Kecamatan Elfaputi, Seram Bagian Barat, Julis Nahuway, Kepala Puskesmas Elfaputih Alexander Lessil, suami Yuliana Lasatira dan empat orang kelurga warga Desa Huku Kecil.

Mereka bergilir menandu perempuan miskin asal Desa Huku Kecil itu menggunakan sebatang bambu. Mereka menggunakan terpal biru untuk melindungi perempuan dan calon bayinya. Ibu hamil juga sempat terpasang infus yang digantung di tiang ikatan kayu oleh kepala Puskesmas.

Camat Elfaputi, Julis Nahuway membenarkan kejadian tersebut.

"Ia benar, saya bersama Kapus memberikan pertolongan kepada ibu hamil, kami berdua berjalan kaki 37 kilometer melewati sungai dan pegunungan," ujar Julis, Sabtu (21/8).

Julis bercerita, mereka sempat kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat di Desa Ariholo baru melanjutkan perjalanan menuju Desa Huku Kecil. Setiba di Huku mereka langsung memberikan pertolongan pertama kepada ibu hamil.

Sesampai di jalan raya, ibu hamil dibawa menggunakan ambulans menuju Puskesmas di Desa Elfaputi, Seram Bagian Barat.

"Jadi dari jalan raya itu sekitar 7 kilometer lagi baru sampai di Puskesmas, alhamdulillah info dari kapus ibu hamil baik-baik saja,"ucapnya.

Ia berharap pemerintah Seram Bagian Barat (SBB) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bisa melihat kondisi warga yang mendiami pegunungan pulau seram.

"Saya memohon OPD terkait Seram Barat untuk memperhatikan kondisi masyarakat di sana," pintanya.

Kondisi kemiskinan, kata dia sudah berulangkali disampaikan kepada pemerintah, baik itu Pemerintah Seram Bagian Barat, Pemerintah Maluku maupun Pemerintah Pusat (Pempus).

"Kalau ada akses jalan pasti pelayanan kesehatan merata hingga ke pegunungan, Pustu, sekolah dan tenaga guru juga terbilang minim pemicunya akses jalan yang belum dibangun,"pungkasnya.

Warga setempat Armis Lumamuly (30) menuturkan potret tandu ibu hamil untuk melahirkan ke puskesmas sudah menjadi tradisi selama indonesia merdeka. Ini, kata dia dilakukan warga selama berpuluhan tahun karena akses jalan tak punya. Mereka kesulitan akses jalan sehingga tak bisa dijangkau ambulans.

"Jadi kami hanya berharap dari pemerintah untuk membangun jalan untuk menyelamatkan warga dari belenggu penderitaan,"ujarnya.

Sebagai informasi, penduduk miskin yang mendiami pegunungan pulau seram, Kecamatan Elfaputi, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku berjumlah 1.245 orang. Ribuan penduduk berprofesi petani dan mendiami tiga Desa masing-masing Desa Aboi, Desa Watui dan Desa Hukukecil.

Rinciannya, 800 jiwa warga Desa Aboi, 400 jiwa warga Desa Hukukecil dan 45 jiwa warga Desa Watui. Mereka juga belum menikmati penerangan, akses internet, pandidikan, kesehatan hingga akses jalan raya.

(sai/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER