Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti meminta kepada seluruh politikus jangan sampai menjadi biang masalah (trouble maker) dan predator bagi di tengah kesulitan rakyat Indonesia.
Hal itu ia sampaikan dalam pidato di perayaan Hari Ulang Tahun ke-23 PAN yang digelar secara virtual, Senin (23/8).
"Politisi jangan sampai jadi trouble maker, predator, dan provokator yang mementingkan dan ambil keuntungan pribadi di tengah penderitaan dan kesulitan hidup rakyat," kata Abdul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul menegaskan bahwa parpol dan politisi merupakan dua aktor dengan peran dan fungsi strategis di Indonesia. Ia menjelaskan keduanya merupakan aktor yang berjuang di garda terdepan untuk mewujudkan pelbagai cita-cita politik.
Lihat Juga : |
"Sebagai law maker di lembaga legislatif, playmaker di eksekutif, dan peran whistle blower, dan kekuatan kontrol dalam penyelenggaraan negara," kata dia.
Lebih lanjut, Abdul mengakui tak mudah saat ini menjadi politikus yang mengabdi di sebuah partai politik. Mengingat banyaknya skeptisme masyarakat saat ini terkait partai politik.
Ia juga menyoroti banyaknya aktor politik yang datang dan pergi di suatu partai di tengah dinamika politik. Bahkan, parpol juga banyak terpecah belah di tengah kondisi tersebut.
"Alasannya bisa mata pencaharian, karena amarah atau aspirasi tak tersampaikan, bisa karena goyah atau cita-cita politik yang berbeda. Insyaallah PAN tetap bertahan. Bila memegang teguh moral agama dan amat Reformasi," kata dia.