Pemprov DKI membuka akses vaksinasi Covid-19 Pfizer untuk masyarakat umum sesuai dengan ketentuan. Vaksin Pfizer kini bisa untuk masyarakat berusia 12 tahun ke atas yang belum pernah mendapatkan vaksinasi dosis 1 dan 2.
"Kementerian Kesehatan malam ini baru saja menginformasikan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer bisa untuk usia 12 tahun ke atas. Fasilitas kesehatannya pun yang semula 10 lokasi, bertambah menjadi 16 lokasi," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti dalam keterangan tertulis, Senin (23/8) malam.
Widyastuti menerangkan, vaksin Pfizer juga hanya diberikan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) KTP DKI Jakarta atau WNI domisili DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, masyarakat akan mendapatkan sebanyak 2 dosis dengan interval dosis 1 ke 2 adalah 21 hari.
"Vaksin Covid-19 Pfizer ini bisa diberikan untuk ibu hamil, ibu menyusui, sasaran yang memiliki kondisi immunocompromised seperti autoimun, komorbid berat, penyakit kronis, dan gangguan imunologi lainnya," katanya.
Widyastuti mengatakan, untuk bisa divaksinasi dengan vaksin Covid-19 Pfizer, masyarakat yang memiliki kondisi immunocompromised, komorbid, atau penyakit lainnya yang berat, membutuhkan surat rekomendasi dokter.
Bagi masyarakat dengan penyakit tertentu yang perlu melakukan pemeriksaan penunjang sebelum vaksinasi, kata dia, disesuaikan dengan skema JKN yang berlaku.
"Sementara, bagi yang tidak ber-KTP DKI Jakarta, namun berdomisili di DKI Jakarta memerlukan surat domisili yang dikeluarkan minimal oleh RT setempat dan surat tersebut diarsipkan oleh fasilitas kesehatan penyuntik," katanya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan seluruh provinsi di Indonesia bakal mendapat jatah vaksin virus corona asal perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer yang diperuntukkan untuk masyarakat umum.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya mengatakan, Indonesia sudah memiliki komitmen untuk mendatangkan 50 juta dosis vaksin Pfizer beli yang didatangkan secara bertahap hingga Desember 2021
Selain itu, Indonesia juga dijanjikan bakal menerima 5 juta dosis yang didatangkan melalui skema kerjasama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility pada Agustus 2021 ini.
"Distribusi Pfizer akan kemana? tentunya akan ke seluruh Indonesia. Tetapi memang karena Pfizer ini kondisinya harus ditangani dengan suhu -70°C, maka kita juga harus menggunakan logistik-logistik tertentu," kata Arianti dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Selasa (24/8).
Arianti mengatakan, saat ini hanya beberapa provinsi tertentu yang memiliki cold chain atau rantai dingin logistik untuk vaksin Pfizer. Oleh karena itu, sebanyak 1.560.780 dosis vaksin Pfizer yang datang perdana pada 19 Agustus lalu masih menyasar khusus wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Merespons kondisi itu, Kemenkes menurutnya saat ini tengah mempersiapkan fasilitas logistik vaksin berteknologi mRNA yang harus disimpan di suhu ekstrem ini, agar dapat segera didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia.
"Kemenkes sedang mengupayakan logistik penanganan covid-19, kami mengupayakan menyiapkan cold chain -70°C di seluruh provinsi yang ada di Indonesia," kata dia.
Adapun sesuai ketentuan Kemenkes, vaksin Pfizer ini akan digunakan pada warga usia di atas 18 tahun dan juga prioritas pada ibu hamil di Indonesia. Kemenkes belum memutuskan untuk memasukkan kategori anak berusia 12-17 tahun ke dalam sasaran vaksinasi Pfizer.
Kendati Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelumnya menyebut efikasi alias kemanjuran vaksin Pfizer pada kelompok usia remaja 12-15 tahun sebesar 100 persen. Sementara untuk usia 16 tahun ke atas efikasinya sebesar 95,5 persen.