Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan vaksin Pfizer hanya bertahan selama 6 minggu jika didistribusikan ke kabupaten atau kota. Budi menyebut infrastruktur di daerah belum memadai untuk menyimpan vaksin Pfizer hingga 6 bulan.
"Sebenarnya vaksin (Pfizer) yang datang ke kita dalam suhu -80 derajat celsius itu bisa ditahan disimpan selama enam bulan," kata Budi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Kementerian Kesehatan dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (25/8).
Menurut Budi, saat ini infrastruktur logistik penyimpanan rantai dingin di daerah hanya mencapai suhu -25 derajat celsius. Dengan suhu tersebut, vaksin Pfizer hanya bertahan selama 2 minggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, vaksin akan dipindah ke dalam boks khusus yang biasa digunakan untuk proses vaksinasi di fasilitas layanan kesehatan.
"Itu masih bisa tahan dalam kondisi dua-delapan derajat celsius selama empat minggu," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Budi, vaksin Pfizer bisa digunakan di daerah jika bisa dipastikan penyuntikan dilakukan dalam batas waktu enam minggu.
"Selama kita memiliki kepastian mereka (Pfizer) dapat disuntikkan dalam jangka waktu enam minggu. Kita bisa menggunakan jalur logistik rantai dingin yang ada sekarang," katanya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan pihaknya berencana membeli 55 unit lemari es dalam suhu -80 derajat celsius untuk menyimpan vaksin Pfizer agar tahan lama. Lemari es khusus itu bakal didistribusikan ke 34 provinsi.
Pemerintah akan membeli alat tersebut dari UNICEF. Sebab, kata Budi, lembaga tersebut telah melakukan distribusi miliaran vaksin setiap tahun untuk program vaksinasi anak-anak di berbagai belahan dunia.
"Kami membeli langsung lewat mereka karena harganya bisa jauh lebih murah dan ketersediaannya lebih cepat," ujar Budi.
Selain itu, Budi mengatakan pemerintah juga mendapatkan hibah 17 unit Ultra Low Temperature Cold Chain (UCC) setelah melobi Covax dan Gavi. Setelah disimpan sementara di Kemenkes dan Bio FArma, 17 alat pendingin tersebut rencananya juga akan didistribusikan ke berbagai daerah.
"Akan tiba minggu depan di Indonesia," kata Budi.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah menerima 1.560.780 dosis vaksin Pfizer pada Kamis (19/8). Pemerintah memprioritaskan distribusi vaksin Pfizer ke kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati mengatakan hal ini dilakukan karena vaksin Pfizer membutuhkan penanganan, tempat penyimpanan khusus, dan segera disuntikkan.
"Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin, termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikkan," kata Widyawati.