Pengamat: JAD Pro ISIS Tak Senang Taliban, JI Bersemangat

CNN Indonesia
Rabu, 25 Agu 2021 23:28 WIB
Pengamat terorisme Noor Huda Ismail menyebut jaringan JAD cenderung tidak senang dengan kemenangan Taliban di Afghanistan.
Kelompok Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan. Foto: AP/Rahmat Gul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat terorisme Noor Huda Ismail menyebut jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) cenderung tidak senang dengan kemenangan Taliban di Afghanistan.

Noor yang bergabung dengan grup WhatsApp yang berisi kelompok JAD dan Jemaah Islamiyah, mengamati sikap mereka atas kemenangan Taliban.

Di grup WhatsApp JAD yang pro Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS), pengikut kelompok ini cenderung tidak senang dengan kemenangan Taliban.

Sebab, menurut mereka, Taliban masih menggunakan standar barat, seperti melakukan negosiasi dan diplomasi.

"JAD itu yang pro ISIS malah enggak senang dengan kemenangan Taliban," kata Noor saat dihadirkan sebagai sumber di Mata Najwa yang disiarkan secara live di Mata Najwa, Rabu (25/8) malam.

Sementara, kalangan JI merespons kemenangan Taliban dengan perasaan senang. Sebab, menurut mereka, Taliban telah berjuang selama 20 tahun dan akhirnya berhasil mencapai tujuan.

Menurut Noor, kelompok ini berpikiran bahwa mereka juga bisa melakukan hal yang sama. Meski demikian, hal ini tidak lantas berdampak pada munculnya teror di mana-mana.

"Tapi tidak akan muncul langsung kemudian ada terorisme langsung di mana-mana itu enggak akan begitu prosesnya," ujar Noor.

Meski demikian, kata Noor, kemenangan Taliban membangkitkan girah atau semangat kelompok JI.

Lebih lanjut, Noor menyebut bahwa emosi sangat berperan dalam dinamika kelompok ekstremis. Keinginan menjadi bagian dari negara khilafah, hidup dalam dunia Islam, menurut Noor merupakan emosi yang sangat kuat.

Terlebih, salah satu bagian dari kepercayaan para ekstremis mengenai konsep akhir zaman, terdapat hadits yang menyebut akan terdapat pasukan dari tanah Khurasan.

"Khurasan itu menurut hadits yang dipercaya orang itu negara-negara termasuk Afghanistan hari ini," jelas Noor.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meyakini kemenangan Taliban dijadikan sebagai motivasi dan membangkitkan semangat kelompok radikal di Indonesia.

"Taliban menang ini akan pasti, akan dijadikan motivasi, membangkitkan semangat di [kelompok] radikal Indonesia ini," kata Said dalam webinar 'Langkah Nyata Merajut Kebhinekaan NKRI' yang disiarkan di NU Channel, Jumat (20/8) malam.

Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar juga menyatakan terdapat pihak tertentu di Indonesia yang menggalang simpatisan terkait isu Taliban.

"Jangan sampai masyarakat salah bersimpati, karena berdasarkan pemantauan kami ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menggalang simpatisan atas isu Taliban. Ini sedang kita cermati," kata dia, dalam keterangan resminya, Jumat (20/8).

(iam/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER