Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra dimutasi dari jabatannya menjadi Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Mutasi perwira tinggi Polri ini dilakukan tak lama setelah kisruh sumbangan fiktif dari keluarga Akidi Tio.
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/1701/VIII/KEP2021 yang ditandatangani oleh AS SDM Kapolri Irjen Pol Wahyu Widada.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono telah membenarkan isi Surat Telegram tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jabatan Kapolda Sumsel selanjutnya diisi oleh Irjen Tomi Harmanto yang merupakan mantan Kapolda Sumbar. Posisi Tomi kemudian digantikan oleh Irjen Teddy Minahasa Putra.
Lihat Juga : |
Kendati demikian, Mabes Polri membantah perpindahan Irjen Eko Indra Heri tersebut sebagai akibat dari kegaduhan sumbangan fiktif Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio beberapa waktu lalu.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan mutasi jabatan dilakukan karena yang bersangkutan sudah lama menempati posisi Kapolda serta untuk penyegaran organisasi.
Rencana mutasi ini pun diklaim Argo sudah direncanakan sejak lama.
"Sudah lama menjadi kapolda dan untuk penyegaran organisasi. Pindahnya juga dalam level yang sama," jelasnya ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Irjen Eko Indra sempat menjadi sorotan publik usai menghadiri acara pemberian sumbangan untuk penanganan Covid-19 oleh keluarga Akidi Tio. Dalam acara itu, Eko selaku Kapolda Sumsel menerima plakat yang bertuliskan total sumbangan sebesar Rp2 triliun.
Kegaduhan mencuat kala sumbangan yang telah digembar-gemborkan tersebut tak kunjung diberikan oleh keluarga Akidi Tio. Sejumlah pihak pun menilai seharusnya Eko Indra memastikan terlebih dahulu keberadaan uang yang akan disumbangkan sebelum menyampaikan kepada publik.
Eko kemudian meminta maaf karena telah terlibat dalam kegaduhan publik mengenai sumbangan Rp2 triliun yang ternyata fiktif. Dia mengakui dirinya kurang hati-hati.
"Saya minta maaf khususnya kepada Kapolri, Pimpinan di Mabes Polri, anggota Polri, masyarakat Sumsel, tokoh agama dan tokoh adat. Terutama Forkopimda Sumsel, Gubernur, Pangdam dan Danrem," kata Eko pada 5 Agustus lalu.
Akan tetapi pemeriksaan terhadap Eko selaku Kapolda Sumsel terkait kasus sumbangan fiktif kala itu tetap berjalan dari pihak Mabes Polri. Anak Akidi Tio, yakni Heriyanty juga diperiksa terkait sumbangan fiktif tersebut.
(tfq/gil)