Gubernur Kalbar Sebut Harga Tes PCR Bisa Rp300 Ribu

CNN Indonesia
Kamis, 26 Agu 2021 09:20 WIB
Gubernur Kalbar Sutarmidji akan membuka perusahaan daerah untuk menekan harga tes PCR ke titik paling rendah yang bisa dijangkau masyarakat luas.
Gubernur Kalbar Sutarmidji akan membuka perusahaan daerah untuk menekan harga tes PCR ke titik paling rendah yang bisa dijangkau masyarakat luas. Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan harga tes swab polymerase chain reaction (PCR) masih bisa diturunkan sampai Rp300 ribu.

Sutarmidji mengatakan pertimbangan harga itu dilihat dari selisih keuntungan untuk jasa bisnis yang saat ini berkisar Rp200 ribu.

"Harga sebetulnya presiden bilang Rp450 ribu itu standarnya. Itu pun menurut saya sudah jasa medis dan investasi alat itu Rp250 ribu. Margin untuk break even point dengan jasa bisnis Rp200 ribu. Jadi sebenarnya di bawah 400 masih bisa. Kalau saya sih Rp300 ribu pun setuju," ucapnya dalam diskusi daring di Youtube CNN Indonesia, Rabu (25/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyatakan, pihaknya berencana membuat perusahaan daerah jika harga belum juga diturunkan. Ia percaya pengelolaan dan pengawasan tersebut tidak sulit.

Sutarmidji juga sudah menimbang perhitungan keuntungan agar perusahaan laboratorium yang menggelar PCR tidak rugi meskipun memberi harga rendah.

Infografis Beda GeNose, Rapid Antigen dan Swab PCR untuk Tes Covid-19

Menurutnya, penyelenggara sudah bisa balik modal selama delapan bulan jika harga tes PCR Rp300 ribu. Dengan catatan, penyelenggara menerima minimal 50 orang dites per hari.

"Saya akan buka perusahaan daerah untuk lab itu dan mereka sudah itung-itung dengan 50 saja satu hari periksa, mereka akan break even point dengan investasi itu selama 8 bulan. Berarti masih bisa turun," jelasnnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Abdul Kadir mengatakan penurunan harga dari Rp900 ribu ke Rp495 ribu ditentukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Harga itu didapat dari hasil perhitungan semua unit cost. Harga itu, masih bisa berubah mengikuti harga reagen dan unit lainnya di pasaran.

"Jadi kita melihat perkembangan harga. Jadi ini kan BPKP kan menghitung terus, kalau misalkan terjadi penurunan yang signifikan nanti bikin lagi edaran," ucapnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui telah meminta harga tes virus corona diturunkan pada kisaran Rp450 ribu hingga Rp 550 ribu.

Penurunan harga tes PCR itu diterapkan setelah gelombang protes publik yang menganggap tes corona itu masih tergolong mahal untuk dijangkau kalangan masyarakat menengah ke bawah. Kemenkes RI sempat menetapkan tarif batas tertinggi tes PCR yakni Rp 900 ribu.

(yla/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER