Zona Merah Covid Jatim Tinggal 4, Surabaya Dilarang Euforia

CNN Indonesia
Kamis, 26 Agu 2021 14:03 WIB
Masyarakat Surabaya dilarang euforia usai kasus Covid-19 mengalami penurunan signifikan (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Surabaya, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan zona merah atau daerah dengan risiko tinggi penularan Covid-19 di wilayahnya tinggal empat. Dia bersyukur akan hal itu.

Jumlah itu berkurang dari sepekan sebelumnya kala 15 kabupaten/kota di Jawa Timur masuk zona merah virus corona. Zona kuning juga turun dari 9 menjadi tinggal 1, sementara zona oranye masih ada 25.

"Alhamdulillah, update zonasi sore ini, Rabu (25/8), zona kuning di 9 daerah, orange 25 daerah dan sisanya zona merah 4 daerah," kata Khofifah.

Meski demikian, Khofifah meminta agar semua pihak tak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Ia berharap, kabupaten/kota di Jatim segera menjadi zona hijau.

Zona Merah Covid-19 di Jatim tersisa empat daerah, antara lain Ponorogo, Nganjuk, Kota Batu, Kabupaten Blitar.

Zona Kuning Covid-19 di Jatim antara lain Sampang, Sumenep, Kota Pasuruan, Lamongan, Bojonegoro, Bangkalan, Tuban, Pamekasan, Situbondo.

Juru Bicara Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan bahwa penanganan Covid-19 di Jatim telah menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Dia berharap itu terus dipertahankan.

"Harapannya ini kami bisa pertahankan supaya nanti ke depan ketika kita sedikit demi sedikit melonggarkan tidak menghadapi wave-wave Covid-19 selanjutnya," kata dia.

Surabaya Dilarang Euforia

Terpisah, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara meminta masyarakat untuk tidak euforia berlebihan terlebih dahulu ihwal penurunan kasus Covid-19.

Dia mengamini penerapan PPKM Kota Surabaya kini turun dari level 4 menjadi 3 sehingga ada sejumlah pelonggaran. Meski demikian, dia tetap minta masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.

"Kami mengingatkan agar masyarakat tidak terbawa euforia dan harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes)," kata dia.

Ia mengatakan, Pemkot Surabaya juga telah memiliki langkah dan strategi khusus yang akan diterapkan agar bisa segera turun ke PPKM level 2.

Pemkot Surabaya bakal menerapkan sistem level pada skala kelurahan. Jika berhasil, maka akan diperbesar dengan menerapkan di skala kecamatan.

"Jadi, level skala kota kita buat untuk skala kelurahan. Dari pemetaan detail ini nantinya satgas kelurahan maupun kecamatan akan memasifkan lagi pola-pola pencegahannya." ucap dia.

(frd/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK