Anggota DPR Ramai Pertanyakan Bansos Yatim Piatu Mensos Risma

CNN Indonesia
Kamis, 26 Agu 2021 20:42 WIB
Kebijakan bansos untuk yatim piatu imbas Covid-19 ala Risma dikritik. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi VIII DPR Fraksi partai Nasdem Sri Wulan mengkritik data bantuan sosial (bansos) untuk anak yatim piatu akibat Covid-19 yang dimiliki Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Wulan mengatakan ada data yang tak pas dari paparan Mensos Risma dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR. Dalam data tersebut disebutkan ada 4.000 anak belum sekolah yang akan mendapat bansos yatim piatu. Jumlah tersebut dianggap kecil dari total 4 juta penerima bansos anak yatim piatu.

"Pertanyaan yang muncul sebenarnya ini datanya dari mana? Paling enggak bu menteri untuk memunculkan di sini [DPR] sudah dengan perhitungan segala macam," kata Wulan dalam YouTube Komisi VIII DPR, Kamis (26/8).

Ketua Komisi VIII DPR fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzili juga menanyakan perihal data 4.000 anak yatim piatu belum sekolah dari total sasaran bansos 4 juta penerima.

"Asumsinya yang belum sekolah hanya 4.000, bu Mensos apa sudah pasti dengan itu? mungkin itu saja yang minta diperbaiki," kata Ace.

DPR juga menyinggung besaran usulan anggaran untuk bansos anak yatim, piatu, dan yatim piatu untuk tahun 2022 sebesar Rp9,7 triliun. Angka tersebut dinilai tidak padan dengan besaran bantuan yang akan diberikan serta jumlah penerima.

Target sasaran bansos anak yatim piatu yang sudah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 4.043.622 anak. Setiap anak akan mendapat besaran bansos Rp200 ribu-Rp300 ribu.

Kemensos akan memberikan Rp200 ribu untuk anak yang sudah sekolah, dan Rp300 ribu untuk anak yang belum sekolah.

Jika satu anak mendapat bansos sebesar Rp300 ribu maka setidaknya diperlukan Rp1,2 triliun per bulan. Sementara usulan anggaran Risma hanya Rp9,7 triliun untuk satu tahun.

"Jadi ini kalau misalnya datanya masih asumsi tolong jangan dipilih seperti ini," kata Wulan.

Sebelumnya, Kemensos sedang menyiapkan skema dan mekanisme pemberian bansos untuk anak yatim piatu akibat Covid-19. Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan sudah menyiapkan Rp3,9 triliun untuk anggaran bansos anak yatim piatu tahun 2021.

Sementara untuk tahun 2022, Kemensos masih mengusulkan anggaran ke Kementerian Keuangan. Besaran anggaran yang diusulkan dari Rp9,7 triliun menjadi Rp11 triliun.

Namun Kemensos sendiri belum memutuskan bagaimana mekanisme pemberian bansos pada anak yatim piatu tersebut.

(dal/mel/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK