Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta menolak rencana penggunaan hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penyelenggaraan Formula E. Usulan interpelasi diajukan Fraksi PDIP dan Fraksi PSI usai menemukan indikasi kerugian dari ajang itu.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani mengatakan pihaknya sejak awal menolak rencana itu. Menurutnya, cara menyikapi dugaan kerugian Formula E tak perlu lewat interpelasi.
"Kami di Gerindra dengan anggota 19 orang sepakat untuk tidak ikut dalam interpelasi karena menurut kami masih ada cara lain untuk bertanya," kata Rani lewat pesan singkat, Jumat (27/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Gerindra tidak akan mengecilkan niatan PDIP-PSI untuk melakukan interpelasi. Rani menyampaikan pihaknya menghormati rencana dua fraksi tersebut.
"Kami akan terus menghormati dan menghargai teman-teman fraksi lain yang ikut dalam interpelasi," ujarnya.
Sebelumnya, Fraksi PDIP dan Fraksi PSI mengajukan usulan penggunaan hak interpelasi. Usulan itu disampaikan setelah kedua fraksi menemukan dugaan kerugian akibat penyelenggaraan Formula E.
Hak interpelasi adalah salah satu hak DPRD dalam mengawasi kebijakan. Dengan menggunakan hak itu, DPRD dapat memanggil kepala daerah untuk menjelaskan kebijakan yang dianggap penting dan berdampak luas.
Usulan itu resmi diajukan ke pimpinan DPRD DKI Jakarta pada Kamis (26/8). Sebanyak 33 orang dari PDIP dan PSI menandatangani usulan itu. Jumlah tersebut telah melampaui syarat minimal jumlah anggota dalam pengusulan interpelasi, yaitu 15 orang.
Meski begitu, niat PDIP-PSI bukan tanpa hambatan. Sejumlah fraksi telah menyatakan penolakan. Selain Gerindra, Fraksi PKS, Golkar, dan PAN juga sudah menyampaikan penolakan terhadap rencana interpelasi Anies.