Membentuk Profil Pelajar Pancasila Lewat Sekolah Penggerak

Kemendikbud | CNN Indonesia
Minggu, 29 Agu 2021 10:30 WIB
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik untuk mendorong kualitas hasil pembelajaran.
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar. (Foto: CNNIndonesia/Tunggul Damarjati)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mewujudkan profil pelajar Pancasila melalui Program Merdeka Belajar ketujuh, yaitu Program Sekolah Penggerak sebagai inisiatif untuk membumikan cita-cita Merdeka Belajar.

Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Jumeri mengatakan, Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang akan mendorong kualitas hasil pembelajaran dan mendukung pemerataan mutu pendidikan.

"Pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dalam upaya mewujudkan profil pelajar Pancasila, yang mencakup kompetensi, literasi, numerasi, dan karakter bagi peserta didik," kata Jumeri dalam webinar Sosialisasi Program Penggerak Sekolah pada Kamis (26/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program ini juga disebut sebagai bukti sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Jumeri menjelaskan, pemerintah pusat akan berkolaborasi dengan seluruh unit utama, juga dinas pendidikan provinsi, kabupaten, dan kota untuk melakukan intervensi peningkatan mutu pendidikan.

Dia memberi contoh, Program Sekolah Penggerak menggunakan pembelajaran paradigma baru yang mencakup pemetaan standar kompetensi, merdeka belajar, dan asesmen kompetensi minimal. Sehingga, para guru memiliki ruang yang lebih leluasa untuk merumuskan rancangan pembelajaran, dan asesmen yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

Pembelajaran paradigma baru tersebut, lanjut Jumeri, bertujuan mewujudkan profil pelajar Pancasila, yaitu yang memiliki karakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.

"Keenam elemen tersebut harus dipandang sebagai satu kesatuan, yang mendukung dan berkesinambungan satu sama lain," katanya.

Adapun ruang lingkup Program Sekolah Penggerak dapat dibagi menjadi 5 aspek, yaitu pembelajaran, manajemen sekolah, optimalisasi teknologi digital, evaluasi diri dan perencanaan berbasis data, serta kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah melalui pendampingan konsultatif dan asimetrif.

Dalam prosesnya, Program Sekolah Penggerak akan dilaksanakan melalui penguatan kapasitas kepala sekolah dan guru sebagai kunci restrukturisasi dan reformasi pendidikan Indonesia. Kemendikbud pun menyatakan mendorong kepala sekolah dan guru untuk melakukan transformasi diri guna meningkatkan mutu pembelajaran di tingkat internal satuan pendidikan masing-masing.

Menurut Jumeri, setelah transformasi internal itu berhasil, maka dapat dilakukan pengimbasan terhadap satuan pendidikan lain di sekitarnya. Dengan demikian, peningkatan mutu serupa bisa didapatkan.

"Pengimbasan ini diharapkan akan lebih mulus, karena yang ditetapkan sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak adalah semua sekolah pada level 1, 2 ,3, dan 4, atau sekolah yang pemula, yang sedang, atau grade tinggi. Semua diberi kesempatan mengikuti Program Sekolah Penggerak," kata Jumeri.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER