Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef Nae Soi membantah berkerumun hingga melanggar protokol kesehatan (prokes) dalam acara pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Pulau Semau, Jumat 27 Agustus lalu.
Acara tersebut turut dihadiri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat serta seluruh kepala daerah bupati dan wali kota se-NTT.
"Tidak ada yang kami melanggar prokes, tidak ada kerumunan, dan saat kami duduk itu dengan jaga jarak dan menggunakan masker," kata Josef kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (30/8),
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Josef mengklaim peserta menerapkan prokes secara ketat saat acara berlangsung. Selain itu, katanya, seluruh peserta yang hadir, baik itu kepala daerah maupun kepala dinas telah divaksin. Mereka juga menjalani rapid tes antigen dengan hasil negatif.
Menurutnya, tempat pelaksanaan acara di Desa Otan, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang pekan lalu berstatus zona hijau. Acara juga berlangsung di tempat terbuka dan di bawah terik matahari mulai pukul 13.00 sampai 16.40 Wita.
Josef membantah jika dibangun panggung untuk acara tersebut. Menurutnya, panggung tersebut sudah tersedia secara permanen. Ia tak menampik banyak orang yang hadir dalam acara tersebut, namun tetap menjaga jarak.
"Acara tersebut bukan sebuah pesta seperti yang ada di media-media sosial atau pemberitaan tapi acara tersebut untuk kepentingan peningkatan ekonomi masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, Josef tak membantah jika dirinya sempat tertangkap kamera dalam rekaman video yang beredar tidak menggunakan masker. Tetapi saat itu dirinya sedang mencicipi pisang goreng sambil berbincang dengan Viktor. Ia pun mengakui acara pengukuhan tersebut disponsori oleh Bank NTT.
"Sebenarnya acara tersebut, kami dari pemprov nebeng ke acara Bank NTT," ujarnya.
Meskipun demikian, Josef memohon maaf jika dalam beberapa hari ini terjadi kegaduhan di tengah masyarakat NTT akibat beredarnya video dalam acara di Pulau Semau. Ia mengingatkan pembentukan TPAKD juga untuk meningkatkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Yang pertama adalah masa covid ini adalah harus menarik rem untuk pencegahan penularan covid. Yang kedua adalah kita harus tetap gas ekonominya," kata Josef.
Sebelumnya, viral video dan foto kerumunan yang diduga melanggar protokol kesehatan pada acara pengukuhan TPAKD yang dihadiri Gubernur NTT, Viktor Laiskodat; Wagub NTT, Josef Nae Soi, serta para bupati dan walikota se-NTT.
Acara tersebut digelar di pantai Wisata Otan, desa Otan, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang. Dalam video dan foto yang beredar di media sosial, terdapat acara musik. Para penyanyi dan pemain musik tidak menggunakan masker.
Video dan foto tersebut viral di media sosial dan menjadi sorotan publik karena acara tersebut digelar di tengah pandemi Covid-19 dan ada beberapa daerah di NTT yang masih menerapkan PPKM Level 3 dan 4.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Rishian Krisna Budhiaswanto menyatakan polisi masih mendalami video kerumunan dan pentas musik yang diduga melanggar prokes dalam kegiatan pengukuhan TPAKD NTT.
Rishian menyebut pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperoleh informasi dan data yang akurat.
"Menyikapi viralnya video (kerumunan) tersebut, Polda NTT sedang melakukan komunikasi dan koordinasi dengan instansi terkait guna memperoleh info dan data yang akurat," kata Rishian.
(eli/fra)