Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut tren mobilitas penduduk di sektor retail atau perbelanjaan, terutama di Jawa Tengah, meningkat selama relaksasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Tren pergerakan masyarakat, salah satu gambaran situasi di Jawa Tengah dapat dilihat level pergerakan di sektor retail sudah mendekati level seperti sebelum terjadinya pandemi," kata Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, melalui Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/9).
Nadia juga menyatakan, kondisi itu tak hanya terjadi di Jateng melainkan hampir menyeluruh pada level nasional. Namun demikian, Nadia tidak merincikan jumlah persentase kenaikan mobilitas akhir-akhir ini dibandingkan sebelum pandemi covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga melihat secara nasional peningkatan mobilitas," imbuhnya.
Dia yang juga Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes itu lantas mewanti-wanti bahwa relaksasi PPKM bukan berarti malah membuka pintu 'kebebasan' masyarakat seluas-luasnya.
Nadia tetap mengingatkan agar warga tetap menahan diri keluar rumah kecuali urusan penting, dan tetap disiplin akan protokol kesehatan Covid-19 3M.
Apabila berkaca pada kasus-kasus lonjakan beberapa bulan lalu. Risiko lonjakan kasus selalu diikuti dengan pergerakan penduduk yang masif dan tidak terkendali, seperti pada liburan natal dan tahun baru dan Idulfitri lalu.
"Kita harus ingat, periode sebelumnya peningkatan pergerakan selalu diikuti oleh peningkatan kasus 2-3 minggu setelahnya," ujar Nadia.
PPKM level 4, 3, dan 2 di Jawa-Bali yang berlaku sejak 31 Agustus hingga 6 September mendatang diketahui mengalami sejumlah relaksasi aturan. Pemerintah melonggarkan aturan PPKM untuk operasional pusat perbelanjaan atau mal dari semula hanya sampai pukul 20.00 menjadi pukul 21.00 di wilayah Jawa-Bali.
Selain itu, pemerintah juga menambah kapasitas pengunjung yang boleh makan di tempat (dine in) di tempat makan dari semula 25 persen menjadi 50 persen. Pemerintah juga akan melakukan uji coba operasi 1.000 outlet di luar mal dan di ruang tertutup dengan kapasitas 25 persen. Hal ini dilakukan di Surabaya, Bandung, Jakarta, dan Semarang.