Sistem ganjil genap akan diberlakukan di ruas jalur Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor pada Jumat (3/9) hingga Minggu (5/9). Bakal berlaku juga pada akhir pekan depan di hari yang sama, yakni Jumat hingga Sabtu.
Penerapan ganjil genap tak lepas dari peningkatan volume kendaraan di jalur Puncak pada akhir pekan lalu. Kala itu, banyak wisatawan yang melewati jalur tersebut berkenaan dengan penurunan PPKM Kabupaten Bogor dari level 4 ke level 3.
Kepolisian juga telah membuat 7 titik pemeriksaan, antara lain di Tol Ciawi, Simpang Gadog, Rainbow Hills, pos penutupan arus Cibanon, pos penutupan arus Bendungan, dan dua titik di kawasan Sentul. Pengendara yang melanggar akan diputarbalikkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengecualiannya hanya untuk kendaraan darurat, seperti ambulans, pemadam kebakaran, bahan bakar, angkot dan pengangkut logistik," kata Kapolres Bogor, Harun mengutip Antara.
Selain itu, pengendara yang boleh melintas juga sudah harus menerima suntikan vaksin dan terdaftar di aplikasi PeduliLindungi.
"Harus sudah terdaftar di aplikasi PeduliLindungi. Karena kita masuk wilayah aglomerasi, jadi surat swab atau antigen tidak lagi berlaku. Tapi harus bawa surat bukti vaksin," kata Bupati Bogor, Ade Yasin.
Ade Yasin mengatakan sistem ganjil genap ini masih dalam tahap uji coba. Apabila berhasil menekan volume kendaraan dan mendapat respons baik dari masyarakat, sistem itu akan dipatenkan lewat produk hukum.
"Kita uji coba dulu. Kita lihat respons masyarakat, kalau mengarah pada perbaikan kita akan minta payung hukumnya. Uji coba juga sambil sosialisasi," kata Ade.
Dia juga menyampaikan bahwa tempat-tempat wisata di Kabupaten Bogor masih belum boleh dibuka hingga 6 September mendatang. Hanya Taman Safari Indonesia (TSI) di Kawasan Puncak, Bogor yang diizinkan beroperasi lantaran tergolong tempat konservasi satwa.
"Sebetulnya tempat wisata belum boleh buka, tapi karena ini konservasi, di sini binatang dari seluruh negara, dan TSI tidak dapat bantuan dari pemerintah pusat, sehingga mereka kesulitan memberi pakan dan rumah sakit untuk hewan biayanya cukup tinggi," kata Ade.
Lihat Juga : |