Menag Bangun Cyber Islamic University, 100 Persen Online

CNN Indonesia
Kamis, 02 Sep 2021 14:59 WIB
Cyber Islamic University bakal merekrut mahasiswa baru mulai bulan ini. Kampus itu akan dinamakan Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia.
Menag Yaqut Cholil Qoumas tengah membangun Cyber Islamic University yang akan beroperasi 100 persen via internet atau dalam jaringan (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengaku tengah membangun Universitas Islam Siber dengan metode pembelajarannya 100 persen secara dalam jaringan online atau via internet. Kampus itu akan dinamakan Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia.

Hal itu ia sampaikan saat menggelar rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta Kamis (2/9).

"Cyber Islamic University ini adalah universitas kita desain 100 persen virtual. Tak ada pertemuan fisik kecuali wisuda mungkin. Ini 100 persen daring," kata Yaqut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yaqut mengatakan konsep Universitas ini sama dengan Hankuk University di Korea Selatan yang menyediakan program kuliah daring terbesar di dunia.

Yaqut juga memastikan kampus tersebut akan membuka pendaftaran mahasiswa baru pada bulan ini. Ia mengklaim semua persyaratan untuk menggelar kegiatan belajar mengajar sudah dipenuhi Kemenag.

Namun, ia tak merinci program studi apa saja yang ada di kampus Cyber Islamic University.

"Ini bedanya dengan universitas terbuka pak. Kalau universitas terbuka itu kini berubah jadi fisik. Mereka pertemuan fisik. Ini sebaliknya, ini jadi antitesis dari universitas terbuka," kata Yaqut.

Yaqut menjelaskan bahwa tujuan utama kampus ini dibangun untuk guru-guru madrasah yang hendak melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. Pasalnya, Guru madrasah, banyak memiliki keterbatasan, baik finansial hingga waktu untuk melanjutkan studinya.

"Saya bayangkan guru-guru madrasah untuk kuliah enggak mungkin pak. Buat beli beras aja kurang. Guru-guru madrasah bisa kuliah dari rumah saja. Dan mereka dapat gelar kesarjanaan yang recognize," kata dia.

Selain itu, Yaqut mengatakan kampus ini juga menyasar para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kini bekerja di luar negeri. Para TKI, kata dia, bisa memanfaatkan kampus ini untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

"Yang enggak punya kemampuan studi di luar negeri dia bisa kuliah di universitas siber ini. Ini untuk afirmasi saudara-saudara kita yang punya kekurangan waktu dan tempat," ujar Yaqut.

(rzr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER